TEMPO.CO , Jakarta:Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dilarang untuk kendaraan pariwisata dan taksi mewah. Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng mengatakan, kebijakan ini lebih mudah diterapkan dibandingkan pembatasan pada kendaraan pelat hitam. "Soal signifikan atau tidaknya, itu tergantung," kata Andy di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis, 11 September 2014. (Baca : Menteri Chatib: BBM Kritis, Jokowi Punya Tiga Opsi)
Menurutnya lonjakan konsumsi minyak bersubsidi sulit dihindarkan karena banyaknya volume kendaraan. Itu sebabnya, Andy mengatakan, pemerintah harus segera mengatur konsumsi BBM. Pelarangan konsumsi BBM pada kendaraan pariwisata dan taksi mewah, tidak akan menggangu stabilitas sosial politik. (Baca : Selewengkan BBM, Karyawan Pertamina Kena Sanksi)
Hingga Agustus 2014, konsumsi BBM bersubsidi mencapai 31 juta kilo liter, atau tinggal 15 juta KL hingga akhir tahun dari kuota 46 juta KL yang ditetapkan pemerintah sepanjang tahun ini. "Kalau melihat hal itu kayaknya sulit kuota BBM tak jebol," ujarnya. (Baca : CT Minta Pembatasan BBM Dikaji Ulang)
Sebenarnya, kata Andy, rata-rata konsumsi minyak bersubsidi semester pertamat tahun ini terbilang aman di angka 50,02 persen atau sekitar 23 juta kilo liter. Namun pada semester kedua 2014, konsumsi masyarakat melonjak tinggi sehingga pemerintah melakukan pembatasan konsumsi BBM pada Juli lalu.
BPH Migas mencatat, konsumsi BBM bersubsidi hingga Agustus sudah 67,29 persen dengan total volume mencapai 31 juta Kilo Liter (KL). Perinciannya solar sebanyak 10,5 juta KL, bensin 19,7 juta KL dan minyak tanah sebanyak 619 ribu KL. "Melihat itu sepertinya 24 Desember bensin premium habis, dan solar habis 6 Desember," ujarnya.
Melihat tren konsumsi saat ini, Andy memprediksi BBM jenis solar, bakal lonjakan konsumsi. Selain berharga murah dan banyak dikonsumsi untuk transportasi publik, solar juga mudah diselundupkan untuk dijual kembali. "Yang minum solar kan banyak," ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | Haji 2014
Berita terpopuler lainnya:
Adem Sari, Ini Nama Pemain Bola Ganteng Asal Turki
iPhone 6 Cuma Rp 2,3 Juta di Amerika
Norman Kamaru, dari Artis Kini Jadi Tukang Bubur
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun