TEMPO.CO, Jakarta - Penolakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menaikkan harga bahan bakar minyak BBM bersubsidi dalam waktu dekat direspons netral oleh pelaku pasar. Ekonom dari PT BNI Securities, Heru Irvansyah, mengatakan pelaku pasar cukup rasional dengan alasan SBY tidak menaikkan harga BBM bersubsidi di akhir masa jabatannya. Namun mereka berharap presiden terpilih Joko Widodo dapat segera merealisasikan kebijakan pencabutan subsidi BBM. "Pasar ingin pemerintahan yang baru tidak tersandera subsidi." (Baca: M.S. Hidayat: BBM Lebih Baik Dinaikkan SBY)
Menurut Heru, harapan pasar terhadap presiden terpilih sangat besar. Karena itu, pasar berharap pemerintahan baru nanti bisa fokus dalam bekerja dan tidak diganggu lagi oleh masalah kelangkaan BBM. Pasar juga menanti susunan kabinet Jokowi. (Baca: SBY-Jokowi Tak Khusus Bahas Harga BBM)
Namun pelaku pasar menyayangkan bila kenaikan harga BBM baru dilakukan di kuartal keempat tahun ini atau kuartal pertama tahun depan. Alasannya, kenaikan harga BBM dipastikan mengerek laju inflasi dan tuntutan kenaikan upah.
Padahal penyesuaian upah biasanya sudah diantisipasi pelaku industri pada kuartal ketiga. "Secara bisnis, momentumnya sudah terlambat," ujar Heru.
Subsidi BBM yang mencapai Rp 290 triliun atau 15 persen dari total APBN tidak memiliki multiplier effect karena habis untuk dikonsumsi. Padahal dana sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang mampu meningkatkan investasi dan industri substitusi impor. "Pemerintah sebaiknya memberikan subsidi terarah, seperti peningkatan kapasitas petani dan nelayan," tutur Heru.
Joko Widodo mengaku menyampaikan beberapa hal kepada SBY dalam pertemuan pada Rabu malam, 27 Agustus 2014, di Nusa Dua, Bali. Salah satunya adalah soal kenaikan harga BBM.
Namun permintaan Jokowi agar SBY menaikkan harga BBM ditolak. "Beliau menyampaikan saat ini kondisinya dianggap masih kurang tepat untuk menaikkan (harga) BBM," tutur Jokowi di Balai Kota, Kamis, 28 Agustus 2014. "Kenapa beliau menolak, tanya beliau."
M. AZHAR
Berita Terpopuler
Kenapa Prabowo Tolak Berpidato Seusai Putusan MK?
Hasil Pleno, Demokrat Tetap Koalisi Merah Putih
Fadli Zon dan Muzani Rebutan Kursi Wakil Ketua DPR
SBY-Jokowi Tidak Hanya Bahas BBM
Pelat Nomor Lamborghini Lulung Tak Terdaftar