TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno menyatakan kepolisian telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) ihwal pengamanan di stasiun pengisian bahan bakar umum. Pengamanan dilakukan lantaran langkanya bahan bakar minyak bersubsidi.
"Masing-masing kepala polda sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Pertamina setempat," kata Putut di gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Agustus 2014. Koordinasi tersebut, kata Putut, berupa rapat-rapat pencegahan dan penindakan. (Baca: Premium dan Solar Langka di Karanganyar)
Putut mengatakan kepolisian sudah melakukan pengamanan yang bersifat preventif. Di antaranya, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran hukum dan berpatroli ke SPBU. "Jangan sampai ada ketidakpuasan dari masyarakat sehingga melakukan tindakan ke SPBU," ujarnya.
Sepanjang akhir pekan lalu, terjadi antrean panjang kendaraan yang akan mengisi BBM bersubsidi di beberapa SPBU di Cirebon, Subang, Kuningan, dan Tegal. Antrean panjang terlihat setiap hari sejak pagi hingga malam mulai Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca:Premium Langka, Pertamina Akui Pangkas Kuota )
Sejauh ini, Putut mengatakan, kepolisian belum menemukan kasus penimbunan BBM. Intelijen dan satuan bimbingan masyarakat, ujar Putut, sudah berjaga-jaga. "Manakala ada informasi tentang penimbunan, reserse nanti akan menindaklanjuti," ujar Putut.
Kepolisian, kata Putut, tidak memprioritaskan pengamanan khusus untuk wilayah-wilayah tertentu. "Seluruh Indonesia kita sama melakukan hal-hal yang seperti saya katakan tadi, deteksi dini, pencegahan. Kalau ada pelanggaran, dilakukan penindakan," katanya.
SINGGIH SOARES
Terpopuler:
Hari Ini, Tim Advokasi Prabowo Lapor ke Komnas HAM
Polisi Panggil Pengurus Gerindra Soal Garuda Merah
ISIS Rebut Pangkalan Militer Suriah
Masuk Bursa Wali Kota Depok, Tifatul Direspons Negatif
Ini Saran Komnas HAM kepada Tim Advokasi Prabowo