TEMPO.CO, Surakarta - Pengurangan kuota Premium di semua stasiun pengisian bahan bakar umum ternyata tidak membuat pengelola SPBU melarang pembelian dengan jeriken. Sejumlah SPBU di Surakarta menyatakan tetap melayani pembelian Premium dengan jeriken, tetapi volumenya dikurangi.
Pengelola SPBU Sekarpace, Joko Supeno, mengatakan hingga kini masih melayani pembelian Premium dengan jeriken. "Asal sesuai aturan. Yaitu terdaftar di SPBU kami dan membawa surat rekomendasi dari dinas terkait," katanya saat ditemui, Selasa pagi, 26 Agustus 2014.
Meski masih melayani, dia mengaku ikut mengurangi jatah pembelian seiring pengurangan kuota Premium di SPBU Sekarpace. "Jatah pembelian Premium dengan jeriken kami kurangi separuhnya," ucapnya. Ada 50-60 orang yang terdaftar di SPBU Sekarpace untuk pembelian Premium dengan jeriken. Rata-rata tiap orang punya kuota 20 liter per hari. (Baca: Pertamina Bantah BBM Subsidi Langka)
Penyelia SPBU Klodran, Widodo Subyanto, mengaku mengurangi jatah pembelian Premium dengan jeriken hingga 50 persen. "Kalau biasanya ada yang dapat 40 liter per hari, kami kurangi jadi 20 liter sehari," katanya.
Menurut Widodo, hal itu terpaksa dilakukan karena jatah Premium yang diterima juga berkurang dari 32 ribu liter menjadi 16 ribu liter sehari. Pengurangan jatah untuk jeriken diberlakukan bersamaan dengan pengurangan jatah yang dialami SPBU Klodran sejak sepekan lalu.
Widodo mengungkapkan bahwa sejumlah konsumen sempat protes karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan. Namun, setelah ditunjukkan surat edaran tentang pengurangan kuota dari Pertamina, konsumen jeriken bisa menerima. (Baca: BBM Bersubsidi Mulai Langka di Padang)
Adapun pengawas SPBU Sekip, Yuli Setiono, mengatakan masih melayani kebutuhan pembeli berjeriken. "Kuota kami memang dikurangi, tapi masih terhitung normal," katanya. Dia menyebutkan untuk pembelian dengan jeriken rata-rata 20 liter per orang per hari.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler:
Hari Ini, Tim Advokasi Prabowo Lapor ke Komnas HAM
Polisi Panggil Pengurus Gerindra Soal Garuda Merah
ISIS Rebut Pangkalan Militer Suriah
Masuk Bursa Wali Kota Depok, Tifatul Direspons Negatif
Ini Saran Komnas HAM kepada Tim Advokasi Prabowo