TEMPO.CO, Bogor - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bogor yang dekat jalan tol dipadati antrean kendaraan roda empat. Antrean panjang tersebut merupakan dampak pelarangan penjualan BBM bersubsidi di SPBU dalam kawasan rest area jalan tol. (Baca: Beli BBM Bersubsidi, Pengendara Antre Empat Jam)
"Antrean panjang kendaraan yang akan mengisi Premium ini sudah satu minggu terjadi," kata Manajer SPBU di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Joko Praptono, Senin, 25 Agustus 2014.
Selain ada antrean panjang, di SPBU tersebut juga terjadi peningkatan permintaan Premium dibandingkan sebelumnya. "Biasanya kendaraan pribadi rata-rata mengisi Premium hanya Rp 100 hingga 150 ribu, tapi sekarang rata-rata beli Rp 200 hingga 300 ribu per mobil," kata Joko. (Baca: BBM Bersubsidi Mulai Langka di Padang)
Padahal, ungkap dia, pihak Pertamina hanya memberikan kuota Premium bersubdisi untuk SPBU tersebut sebanyak 40 kiloliter per hari. Sedangkan dalam kurun satu pekan terakhir, permintaan Premiun mencapai 44 kiloliter per hari. "Sebelumnya permintaan Premium paling-paling hanya 35-38 kiloliter per hari," Joko menambahkan.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) memberlakukan pembatasan pemesanan BBM Premium dan solar. "Tidak bisa sesuai kebutuhan dan pesanan kita," kata Joko. (Baca: Beli BBM Bersubsidi, Pengendara Antre Empat Jam)
Bima Firmansyah, 37 tahun, salah satu pengemudi yang hendak berangkat ke Jakarta memilih untuk terlebih dahulu untuk mengantre di SPBU itu demi mendapatkan BBM Premium. Ia tidak ingin mengambil risiko mobilnya kehabisan Premium di jalan tol, "Tidak apa-apa antre Premium juga, asal sampai ke tujuan. Daripada harus isi Pertamax di rest area, kan harganya hampir dua kali lipat," ujarnya.
M. SIDIK PERMANA
Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi
Partai Pro-Prabowo Mulai 'Bergerilya' Pekan Depan