TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa menyayangkan gangguan listrik yang terjadi sejak Jumat kemarin di beberapa pusat belanja di Jakarta. "Gangguan ini memang bukan salah PLN, tapi tetap saja menjadi kerugian bagi kami," kata Handaka saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 Agustus 2014.
Handaka menyatakan bahwa biasanya ketika terjadi gangguan pasokan listrik dari PLN, listrik pusat perbelanjaan akan otomatis berpindah ke genset. "Nah, biaya operasional genset ini yang lebih mahal daripada harga listrik PLN," kata dia. (Baca: Sempat Mati, Listrik di Thamrin City 'On' Lagi)
Biaya operasional tersebut, kata Handaka, mencapai 30 persen lebih mahal. "Belum lagi kami juga harus mencari pasokan solarnya dalam jumlah besar. Lumayan kan, mati selama tiga hari berturut-turut," kata dia.
Handaka menyayangkan perusahaan sebesar PLN bisa kecolongan terkena galian liar. "Harusnya pengawasannya bisa lebih ketat," kata dia.
Sebelumnya, Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) Kebon Jeruk-Karet Baru terpotong akibat galian tanpa izin di Kemanggisan, Jakarta Barat. Galian yang dimulai sejak Kamis malam itu menyebabkan pusat belanja Thamrin City, Plaza Indonesia, Grand Indonesia, Hotel Indonesia, dan pasar Tanah Abang Blok B terkena pemadaman listrik.
INDRI MAULIDAR
TERPOPULER
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Fenomena Bulan Kembar pada 27 Agustus Hoax
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi