TEMPO.CO, Padang - Pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, mengakibatkan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Padang kekurangan pasokan. Sejumlah SPBU malah ada yang kehabisan BBM jenis solar.
Dari pantauan Tempo, tiga pom bensin di Kota Padang tidak melayani pengisian solar. Ada pengumuman yang menyatakan, "Solar Habis" dan "Solar dalam Perjalanan".
Pengusaha SPBU di Kota Padang, Asnawi Bahar, mengatakan solar sering habis karena adanya pembatasan kuota BBM. "Biasanya setiap hari itu ada satu tangki yang masuk. Tapi sekarang hanya satu kali dua hari," ujarnya, Sabtu, 23 Agustus 2014. Asnawi memiliki dua SPBU, yakni di Jalan Thamrin dan di kawasaan Khatib Sulaiman, Kota Padang.
Menurut Asnawi, berkurangnya pasokan solar ini menjadi penyebab antrean panjang di SPBU. "Selain itu, penjualan kami juga berkurang. Karena kuota terbatas," ujarnya.
Marketing Branch Manager Pertamina area Sumatera Barat-Riau, Ardyan Adhitia, mengatakan yang terjadi saat ini bukanlah kelangkaan, melainkan pengendalian pendistribusian solar. "Jika tidak dikendalikan, stok solar bersubsidi akan habis pada pertengahan November," ujarnya.
Kata Ardyan, tidak semua SPBU di Kota Padang mengalami kehabisan solar. Masih ada SPBU yang memiliki stok solar karena pengendalian dilakukan bergilir. Menurutnya, konsumsi solar di Sumatera Barat mencapai 2.200 kiloliter per hari. "Saat ini dilakukan pengendalian sekitar 10 persen," ujarnya. Ardyan mengatakan dengan adanya pengendalian ini, diharapkan pasokan BBM akan berumur panjang, yakni sampai akhir tahun.
ANDRI EL FARUQI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat
Kenapa Jokowi Minta Paspampres Tak Kaku?
Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical
Seusai Putusan MK, Prabowo Curhat di Facebook
Prabowo Terus Menggugat, Siapa Paling Diuntungkan?