TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Sub-Direktorat Pengadaan Lahan Kementerian Pekerjaan Umum, Achmad Herry Marzuki meyakini jika pembebasan lahan untuk ruas tol trans Jawa akan mencapai 85 persen pada akhir tahun ini. Namun jumlah tersebut tercapai jika tidak mengikutkan ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.
"Karena ruas itu pembebasannya tidak bergerak sama sekali," katanya saat ditemui Tempo, Selasa, 19 Agustus 2014.
Baca Juga:
Herry mengatakan, hingga kini capaian pembebasan tol trans Jawa mencapai 75,76 persen. Jika menyertakan ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, maka pembebasan lahan baru 62,85 persen. (Baca:Urus Trans Jawa, PU Gandeng Ganjar Pranowo )
Ketua Tim Pembebasan Tanah ruas Pejagan-Pemalang-Batang Muhamad Rusdi mengatakan terhambatnya pembebasan ruas Pemalang Batang adalah tidak tersedianya biaya operasional pelaksanaan (BOP) dan biaya pendukung dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Dia menuturkan anggaran BOP dan biaya pendukung menentukan upaya pembebasan tanah.
"Padahal ini untuk aktivitas tim yang ada di lapangan, merangkul masyarakat. Seperti biaya merangkul masyarakat," kata Rusdi kepada Tempo. Adapun investor ruas tersebut dipegang oleh BUJT Pemalang - Batang Toll Road. (Baca: Menteri Djoko: Jalur Pantura Krisis, Tol Solusinya )
Baca Juga:
Hingga kini pembebasan lahan ruas Pemalang-Batang baru mencapai 2,84 persen untuk seksi satu. Sedangkan untuk seksi kedua, pembebasan lahan malah belum dimulai sama sekali. Sejak 2008, pembebasan tanah baru mencapai 5,5 hektare yang terdiri dari dua desa di Pemalang, Saradang dan Cibelok. "Pembebasan ruas ini telah menghabiskan dana Rp 2 miliar," kata Rusdi.
Sementara itu, pembebasan lahan untuk ruas tol Batang - Semarang baru mencapai 3,33 persen. Kementerian Pekerjaan Umum mencatat permasalahan ruas Batang - Semarang juga menemui kendala yang sama. (Baca: Tol Pejagan-Pemalang Mulai Beroperasi 2016 )
ALI HIDAYAT
Terpopuler:
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Prediksi Mantan Hakim MK soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Dokumen Kesimpulan Prabowo Tebalnya 5.000 Lembar
Jokowi Ingin Makan Krupuk, Pengawal Melarang