TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan pengunduran dirinya dari posisi nomor satu di perusahaan minyak pelat merah itu bukan rencana dadakan. Karen menyebutkan proses pengunduran dirinya sudah berlangsung sejak awal 2013. (Baca: Chairul Tanjung: Karen Mundur Bukan karena Elpiji)
"Perlu saya tegaskan bahwa proses pengunduran diri saya ini sudah berlangsung sejak awal 2013. Saat hendak diperpanjang untuk periode yang kedua pun, saya sudah berusaha untuk menolak dengan alasan pribadi dan perlunya proses regenerasi yang diperlukan oleh sebuah korporasi," kata Karen melalui keterangan tertulis perusahaan, Rabu, 20 Agustus 2014. (Baca: Karen Mundur, Hikmah bagi Pemerintahan Baru)
Karen telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada perseroan dengan tembusan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris, dan anggota direksi Pertamina pada Rabu, 13 Agustus 2014. Karen akan turun dari kursi direktur utama mulai 1 Oktober 2014. (Baca: Prestasi dan Beban Karen Agustiawan di Pertamina)
Karen membantah ada masalah politik di balik pengunduran dirinya. "Saya minta agar semua pihak tidak mengaitkan pengunduran diri saya di luar alasan pribadi dan regenerasi. Apalagi jika dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat politis, apalagi sampai dipolitisasi," katanya. (Baca: Said Didu: Karen Mundur karena Tak Kuat Tekanan)
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan Karen mundur karena sudah berulang kali diminta mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Karen telah 6,5 tahun menjadi anggota direksi Pertamina. Dia pernah menjabat Direktur Hulu Pertamina selama 1 tahun dan menjabat Direktur Utama selama 5,5 tahun.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Terpopuler:
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Prediksi Mantan Hakim MK soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Dokumen Kesimpulan Prabowo Tebalnya 5.000 Lembar
Jokowi Ingin Makan Krupuk, Pengawal Melarang