TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II memutasi dan merotasi 248 pejabat di Bandara Soekarno-Hatta dan 12 bandara lainnya yang dikelola oleh perseroan. "Perombakan ini tujuannya untuk efisiensi dan peningkatan pelayanan," kata Direktur Sumber Daya Manusia PT Angkasa Pura II Hari Cahyono, Rabu, 13 Agustus 2014.
Ratusan pejabat tersebut, ujar Hari, ditempatkan di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu, dan bandara-bandara lainnya. "Tapi sebagian besar di Bandara Soekarno-Hatta," tuturnya. (Baca: Laba Bersih Angkasa Pura II Merosot)
Pada struktur baru ini, kata Hari, ada sejumlah posisi yang diubah nama dan kewenangannya. Seperti jabatan general manager terminal I, II, dan III yang kini diganti dengan jabatan senior manager. "Kewenangannya juga sekarang hanya fokus pelayanan dan pemeliharaan fasilitas publik di terminal," ujar Hary. Hal ini sedikit berbeda dengan kewenangan General Manager Terminal sebelumnya yang juga harus mengurusi masalah tender dan pengadaan barang serta jasa.
Menurut Hari, ada tiga alasan dilakukan perubahan struktur organisasi tersebut, seperti untuk mengantisipasi rampungnya terminal 3 ultimate, penyegaran di suasana kerja yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik, serta rotasi. "Ada pejabat yang dianggap berprestasi di kantor cabang ditarik ke Bandara Soekarno-Hatta," tuturnya.
Selain merombak struktur organisasi dan rotasi jabatan, PT Angkasa Pura II juga telah memecat 80 pegawai selama periode 2013-2014. Sanksi pemecatan diberikan bagi para pegawai yang tidak disiplin. "Seperti memasukkan orang ke bandara tanpa pas, melakukan pencurian, terlibat penyelundupan, dan pemerasan."
Baca Juga:
Banyaknya pelanggaran yang dilakukan para pegawai, kata dia, bermula dari seringnya bertemu dengan para oknum. Jadi, dalam perjalanannya, mereka memberi kemudahan kepada oknum tersebut untuk masuk ke dalam bandara. "Mereka saling kenal, bertemu setiap hari. Itulah penyebab mereka memberikan izin masuk tanpa prosedural," ujarnya.
Meski menjadi sentra ekonomi sehingga seluruh orang diberi kemudahan mengakses bandara, menurut Hari, safety and secure bandara harus tetap terjaga karena berkaitan dengan keselamatan dan keamanan penerbangan.
JONIANSYAH
Terpopuler:
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Robin Williams Alami Depresi, Diduga Bunuh Diri
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam