TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menetapkan beberapa kriteria khusus bagi calon pengganti Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar. Syarat utama yang harus dimiliki adalah integritas.
Integritas yang dimaksud adalah pengganti Emisyah harus bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). “Keluarganya tak boleh ikut campur di perusahaannya,” kata Dahlan seusai memimpin rapat pimpinan di kantor PT Perikanan Nusantara, Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2014.
Syarat kedua adalah paham tentang keuangan. Apalagi, kata Dahlan, maskapai pelat merah ini sedang banyak masalah keuangan. Sepanjang semester I-2014 Garuda membukukan kerugian sebesar US$ 211,7 juta atau sekitar Rp 2,43 triliun. “Syarat ketiga, dia harus tahu caranya mengurus perusahaaan besar.”
Mengenai nama nominator penggantinya, Dahlan belum mau buka suara. Menurut Dahlan, rencana pergantian jabatan direktur utama Garuda murni karena masa jabatan Emir yang habis.
Kementerian akan merundingkan calon pengganti Emir dengan pemegang saham lainnya.
Emir menjadi orang nomor satu di maskapai pelat merah tersebut sudah sejak 2003. Ia mengawali posisi sebagai Direktur Keuangan, hingga akhirnya terpilih menjadi Dirut Garuda pada 2005. Jabatan Emir akan berakhir pada Oktober mendatang.
Dahlan berkata jika nantinya calon pengganti Emir berasal dari luar BUMN, maka akan dillakukan uji kelayakan atau fit and proper test. Sebaliknya jika calonnya selama ini sudah menjadi direktur di BUMN tak akan dilakukan fit and proper test.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Kabar Pembakaran Rumah Saksi Prabowo Tak Terbukti
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Dipukul, Massa Pro-Prabowo Ancam Tuntut Kepolisian