TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan kisruh antara PT PLN (Persero) dengan PT Pertamina (Persero) ihwal harga solar akan selesai hari ini. "Saya sudah menugaskan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo untuk memimpin dialog dan menyelesaikan kisruh antara PLN dengan Pertamina hari ini," ujarnya di kantor Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kamis, 7 Agustus 2014. (baca juga:CT: ESDM harus Selesaikan Kisruh PLN-Pertamina)
Dalam kisruh PLN dengan Pertamina, Jero mengatakan bahwa PLN memang mendapatkan harga solar berdasarkan patokan Mean of Plats Singapore (MOPS) lebih rendah dibanding harga ekonomis. Pasalnya, solar yang dibeli PLN dari Pertamina dipakai untuk kepentingan dalam negeri. (baca juga : Kisruh Pertamina-PLN, Pemerintah Harus Intervensi)
Saat ini PLN membayar harga solar kepada Pertamina sebesar 5 persen dari MOPS. Sedangkan berdasarkan kesepakatan antara PLN dan Pertamina, harga solar yang dibeli PLN dibanderol 7,8 persen dari MOPS. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengaku tidak ingin Pertamina merugi terus jika PLN masih membeli solar dengan harga 5 persen dari MOPS.
Selain itu, menurut Jero, PLN semestinya juga memulai langkah untuk mengurangi beban subsidi negara dengan menekan konsumsi bahan bakar minyak. Caranya adalah pembangkit yang semula berbahan bakar solar wajib beralih menggunakan energi gas bumi. Sumber energi gas bumi relatif lebih bersih dari polusi. Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan harga bahan bakar fosil. "Pembangkit yang dioperasikan PLN harus segera beralih ke bahan bakar gas," ujarnya.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji enggan berkomentar saat ditemui di Kementerian ESDM. "Siang ini Wakil Menteri ESDM akan memimpin dialog antara PLN dengan Pertamina. Semoga nanti sore sudah ada hasilnya," kata Nur.
RAYMUNDUS RIKANG R.W
Berita Terpopuler
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI
Dipukul, Massa Pro-Prabowo Ancam Tuntut Kepolisian
Jokowi Blusukan, Matt Arkana Menunggu 1,5 Jam