TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina serta Rusia dan negara-negara Barat membuat pasar semakin tidak bergairah. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan sesi pertama hari ini, Kamis, 7 Agustus 2014, kembali melemah 10,79 poin (0,21 persen) ke level 5.047,43.
Saham yang berpindah tangan 2,4 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp 2,7 triliun. Asing lagi-lagi mencatat penjualan bersih Rp 80 miliar. IHSG melemah akibat koreksi yang dialami hampir seluruh bursa regional dipicu oleh memanasnya konflik Rusia dan Ukraina serta sanksi ekonomi yang diberikan Amerika dan Uni Eropa terhadap Rusia.
Kepala Unit Obligasi Barclays Jepang Akito Fukunaga mengatakan situasi tidak kondusif mendorong investor mengurangi risikonya dengan menjual saham. "Itulah mengapa mereka kemudian mengalihkan uangnya ke aset-aset yang lebih aman," katanya. (Lihat juga: IHSG Melemah, Saham Tiga Sektor Ini Layak Koleksi)
Gejolak politik semakin panas sejak Rusia menempatkan 20 ribu pasukannya di perbatasan Ukraina. "Kemungkinan Rusia menyerang Ukraina memang kecil, tapi kita tidak bisa yakin sepenuhnya karena kondisi pasukan itu siap tempur," Akito melanjutkan.
Kondisi itu kian diperparah dengan sanksi ekonomi terhadap Rusia yang bisa mempengaruhi ekonomi Uni Eropa, khususnya Jerman. Rusia adalah salah satu negara importir utama Jerman. Data menunjukkan angka pemesanan manufaktur Jerman turun 3,2 persen pada Juni, penurunan tertajam sejak September 2011.
"Tidak ada yang mengejutkan apabila investor global cenderung menghindari risiko dan melakukan aksi ambil untung," ujar Akito.
Bursa Asia melemah hingga pukul 12.10 WIB. Nikkei 225 melemah 0,35 persen; Hang Seng menyusut 0,51 persen; Strait Times melemah 0,36 persen; indeks Shanghai turun 0,59 persen; dan indeks Kospi turun 0,43 persen.
REUTERS | M. AZHAR
Terpopuler
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta