TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasional PT Jasa Marga Tbk Hasanudin mengatakan arus kendaraan yang melintasi jalan tol Jakarta-Cikampek banyak yang melebihi daya tampung jalan (overload). Dia mengatakan Jasa Marga pernah menerapkan jembatan timbang bagi kendaraan yang akan masuk pada jalan tol sepanjang 83 kilometer.
"Kami memasang jembatan timbang dua minggu sudah jebol," katanya saat ditemui pada peresmian jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) W2-Utara, Senin, 21 Juli 2014. Rusaknya jembatan timbang ini diakibatkan banyaknya kendaraan berat yang melewati tol, seperti truk pengangkut kontrainer dan truk trailer. (Baca: Truk Besar Dilarang Lewat Tol Wiyoto Wiyono Mulai 5 Juni)
Dia mengatakan overload yang terjadi pada tol yang menjadi urat nadi transportasi antara Jakarta, Bekasi, dan kota lain di pantai utara Jawa (pantura) terbilang luar biasa. Jembatan timbang tersebut mempunyai batas kekuatan beban 20 ton. "(Daya tahan) Jembatan timbang enggak mempan karena kendaraan (yang melintas) 40 ton," katanya.
Dia mengeluhkan kondisi jalan tol yang dilewati kendaraan yang melebihi batas muat jalan. Selain menyebabkan kerusakan, overload kendaraan membahayakan para pengguna jalan tol lain. Terlebih jika kendaraan berat tersebut melaju lebih kencang daripada kendaraan lain.
ALI HIDAYAT
Terpopuler:
Deklarasi Ansharul Khilafah Dukung ISIS Dibubarkan
Dahlan Iskan Tak Berpikir Jadi Menteri Lagi
Jokowi Batal Balik Jadi Gubernur Jika Ini Terjadi
Karena Comal, Pemudik Diminta Berangkat Hari Ini
Laba Adira Finance Anjlok 40,12 Persen
Jembatan Comal Beroperasi Tiga Hari Lagi