TEMPO.CO, Jakarta - Penyelundupan daging babi hutan atau celeng ke Jakarta terus meningkat. Kepala Badan Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan daging itu diselundupkan dari Sumatera. "Peningkatan penangkapan ini disebabkan oleh naiknya jumlah penyelundupan daging celeng dan bertambahnya penadah," ujar Banun ketika dihubungi Tempo, Kamis, 3 Juli 2014.
Pemasok daging celeng itu, ujar Banun, tersebar di lima wilayah di Sumatera. Kelimanya adalah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Lampung. "Yang paling sering ditemukan di daerah Bengkulu dan Jambi," tutur Banun. (Baca juga: Daging Oplosan Bakal Marak Sebelum Lebaran)
Dari Sumatera, daging celeng diangkut melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Jakarta. "Setelah itu, daging celeng disebarkan ke area Banten dan sekitar Jabodetabek," kata Banun.
Dalam rentang waktu Januari hingga Juni 2014, ujar Banun, Badan Karantina Pertanian telah merazia 30,7 ton daging celeng. "Terjadi peningkatan dari tahun lalu yang merazia 11,8 ton." (Baca juga: Waspada Daging Celeng di Jakarta Utara)
Berdasarkan data statistik Badan Karantina Pertanian, terjadi sebelas kali penangkapan penyelundupan celeng dengan volume 11.848 kilogram. Adapun tahun ini ditemukan 16 kali penyelundupan dengan volume 30.786 kilogram.
Senin malam lalu, Badan Karantina Pertanian merazia 4 ton daging celeng yang dibawa menggunakan truk dari Sumatera Selatan menuju Jakarta. Penangkapan dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung wilayah kerja Bakauheni di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
PAMELA SARNIA
Berita Terpopuler
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa