Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produsen Bibit PT Sang Hyang Sri di Subang Sekarat

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Petani mencabut bibit padi di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (11/4). Tahun 2009 Produksi beras di Jawa Timur mencapai 7,6 juta ton, konsumsi beras masyarakat 3,6 juta ton, maka surplus beras sebesar 4 juta ton. ANTARA/Syaiful Arif
Petani mencabut bibit padi di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (11/4). Tahun 2009 Produksi beras di Jawa Timur mencapai 7,6 juta ton, konsumsi beras masyarakat 3,6 juta ton, maka surplus beras sebesar 4 juta ton. ANTARA/Syaiful Arif
Iklan

TEMPO.CO, Subang - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan PT Sang Hyang Sri yang merupakan produsen benih pelat merah satu-satunya saat ini dalam kondisi sekarat. "PT Sang Hyang Sri dirawat oleh PT Pupuk Kujang (PT Pupuk Indonesia) bertindak sebagai bapak asuhnya yang kuat," kata Dahlan di hadapan petani dan penangkar benih varietas unggul Subang di Desa Ciasem Girang, Subang, Jawa Barat, Senin, 23 Juni 2014.

Menurut Dahlan, perusahan pemerintah yang bertugas memproduksi bibit varietas unggul untuk kepentingan para petani di Indonesia itu, sejak beberapa waktu lalu sudah tak bisa bertahan hidup lagi. Baru dua pekan lalu, Sang Hyang Sri diputuskan masuk masa perawatan serius. Sang Hyang Sri dalam memproduksi benihnya kalah oleh para petani penangkar di Subang. "(Baik) dalam cara tanam, panen, dan pasca-panen, termasuk tak mampu mengurus soal keuangannya," kata Dahlan.

Dahlan mengetahui kondisi tersebut setelah dua kali berkunjung ke Sukamandi. Sebelum diputuskan jadi anak perusahaan Pupuk Indonesia, dirinya sempat melakukan perawatan guna menyembuhkan penyakit, ternyata tak bisa sama sekali. "Dengan masuknya Sang Hyang ke  Pupuk Indoesia, maka bapak asuh itu harus bekerja sama dengan para penangkar benih," ujar Dahlan.

Dahlan juga mendapatkan laporan bahwa Sang Hyang Sri masih berutang miliaran rupiah kepada para penangkar. "Ke kelompok penangkar kami, hutangnya mencapai Rp 2 miliar," ujar Wahab, pengurus asosiasi penangkar benih Subang. "Kami mohon, Pak Menteri segera melunasinya."

Dahlan pun langsung menjawabnya, "Pasti akan kami bayar, bulan depan," ujar Dahlan. Perusahaan pupuk, saat ini bertugas bukan saja menyediakan ketersediaan pupuk tetapi juga benih padinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditanya soal berapa besar dana yang disiapkan buat pengalihan tugas dan fungsi produksi benih padi dari Sang Hyang Sri ke Pupuk Indonesia, Dahlan mengaku lupa. Dahlan meminta Pupuk Indonesia, segera melakukan kerja sama dengan para penangkar benih padi di Subang yang produksi benihnya dan segera membayar lunas utang-utang yang menjadi tanggungan Sang Hyang Sri.

Seorang penangkar benih di Subang, H Otong, menyatakan siap bekerja sama dengan Pupuk Indonesia untuk menyuplai benih per musimnya minimal 600 ton. Benih varietas tinggi yang lolos uji laboratorium Badan Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura yang diproduksinya itu diberi label Pareku. "Benih varietas Pareku, bisa memproduksi gabah kering panen minimal 9 ton per hektare," ujar Otong.

NANANG SUTISNA

Berita Terpopuler:
ISIL Rekrut Bocah Belasan Tahun untuk Berperang
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone
Ide Gila Ahok Supaya Monas Tetap Asri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

5 hari lalu

Petugas membersihkan genangan banjir di tol Sedyatmo Km 24, Jakarta  (19/1). Lalu lintas menuju Bandara Seokarno Hatta dan sebaliknya dialihkan menuju jalur atas. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.


Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

9 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah memutuskan anggaran subsidi pupuk tahun ini naik.


Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

26 hari lalu

Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

PT Pupuk Indonesia alias PIHC angkat bicara soal penambahan kuota pupuk subsidi pada tahun ini menjadi 9,5 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.


Pupuk Indonesia Bakal Bangun 2 Pabrik Pupuk NPK Berbasis Nitrat

28 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (keempat kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (ketiga kanan), Mendag Zulkifli Hasan (kedua kanan) dan Ketua Wantimpres Wiranto (kanan) saat melepas keberangkatan pengiriman perdana produk amonium nitrat usai peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pupuk Indonesia Bakal Bangun 2 Pabrik Pupuk NPK Berbasis Nitrat

Pupuk Indonesia akan membangun dua pabrik pupuk NPK berbasis nitrat usai peresmian pabrik amonium nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada hari ini.


Serba-serbi PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Peledak yang Diresmikan Jokowi

28 hari lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam peresmian pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Amonium Nitrat, joint venture PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim, di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Serba-serbi PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Peledak yang Diresmikan Jokowi

Presiden Jokowi meresmikan PT Kaltim Amonium Nitrat (PT KAN), pabrik bahan baku peledak di Kalimantan Timur. Berikut serba-serbi PT KAN.


Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

28 hari lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam peresmian pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Amonium Nitrat, joint venture PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim, di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

PT Pupuk Indonesia alias PIHC angkat bicara soal penambahan kuota pupuk subsidi pada tahun ini menjadi 9,5 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.


Profil PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Pupuk dan Peledak yang Diresmikan Jokowi

28 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (keempat kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (ketiga kanan), Mendag Zulkifli Hasan (kedua kanan) dan Ketua Wantimpres Wiranto (kanan) saat melepas keberangkatan pengiriman perdana produk amonium nitrat usai peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Profil PT Kaltim Amonium Nitrat, Pabrik Bahan Baku Pupuk dan Peledak yang Diresmikan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik bahan baku pupuk dan peledak, yakni PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) pada Kamis, 29 Februari 2024.


Erick Thohir Sebut Pupuk Indonesia Harus Terintegrasi dengan Industri Petrokimia, Ini Sebabnya

28 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden Joko Widodo mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Erick Thohir Sebut Pupuk Indonesia Harus Terintegrasi dengan Industri Petrokimia, Ini Sebabnya

Erick Thohir mengatakan hulu industri pupuk nasional harus dibangun, salah satunya dengan integrasi PT Pupuk Indonesia dengan industri petrokimia.


22 Negara Disebut Susah Ekspor Beras, Jokowi: Dulu Mudah

29 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah. TEMPO/Subekti.
22 Negara Disebut Susah Ekspor Beras, Jokowi: Dulu Mudah

Jokowi mengungkapkan dunia sedang mengalami krisis pangan, sehingga setiap negara berhati-hati untuk mengekspor beras.


Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

30 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.