TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan calon presiden Joko Widodo pada debat kandidat hari Minggu (15/6) yang dinilai tidak optimal membuat pasar saham kembali mengalami tekanan jual.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup melemah 41,20 poin (0,84 persen) ke level 4.885,459.
Saham Telkom (TLKM) menjadi pemberat indeks dengan koreksi 1,2 persen ke Rp 3.410 per lembar, disusul Bank BRI (BBRI) melemah 0,2 persen ke Rp 10.150 per lembar, dan saham Astra International (ASII) menyusut 2 persen ke Rp 7.250 per lembar.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan hasil debat calon presiden kemarin malam direspon negatif pelaku pasar. Calon presiden yang disukai pasar, Joko Widodo, terlihat grogi di beberapa kesempatan. "Penampilan Jokowi yang di bawah ekspektasi membuat pasar tidak ada pilihan selain jualan."
Menurut Satrio, efek Jokowi sangat berpengaruh menjelang pemilu presiden kali ini. Asumsinya, IHSG akan cenderung menguat ketika elektabilitas Jokowi meningkat, dan sebaliknya cenderung melemah ketika elektabilitas Jokowi memburuk. Namun, hasil debat membuktikan bahwa Jokowi kalah terang dibanding calon presiden Prabowo Subianto.
Di sisi lain, sentimen memang cenderung negatif akibat ketegangan di Irak dan pelemahan nilai tukar. Terlebih, pasar juga cenderung sepi akibat adanya Piala Dunia. Transaksi yang terjadi kemarin hanya sebesar 3,3 miliar lembar senilai Rp 3,9 triliun. "Sementara asing mencatat neto jual Rp 240 triliun," ujar Satrio.
Secara teknikal, posisi indeks saat ini telah menembus level support 4.880 sehingga ada potensi untuk menguji level support berikutnya di kisaran 4.780-4.840. Bila support ini ditembus, IHSG akan memasuki fase tren turun jangka pendek.
Dari regional, Indeks Hang Seng susut 0,03 persen ke level 23.311, indeks Nikkei 225 melemah 1,1 persen ke 14.933, dan indeks Strait Times melemah 0,01 persen ke 3.292,89.
PDAT | M. AZHAR