TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai sentimen pasar yang cenderung negatif membuat laju indeks naik turun bak roller coaster. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga jeda siang ini melemah 16,17 poin (0,33 persen) ke level 4.925,98. Volume transaksi mencapai Rp 3,2 triliun dan investor asing mencatat netto beli Rp 930 miliar.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan pelemahan yang terjadi di bursa regional Asia serta kondisi defisit neraca perdagangan membuat indeks bergerak fluktuatif. "Pasar kurang bergairah dengan harga komoditas dan CPO yang juga melemah," ujarnya. (Baca: Rupiah Merosot, Investor Lari ke Saham)
Menurut Purwoko, membaiknya data manufaktur dan perumahan di Amerika telah membuat pasar berkembang kekeringan likuiditas. Pasalnya, investor asing akan lebih tertarik untuk kembali berinvestasi di Amerika menyusul pemulihan ekonomi yang konsisten. (Baca: Investor Abaikan Kejatuhan Rupiah)
Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan investor pasar modal, khususnya asing, masih galau untuk melakukan aksi beli. "Mereka masih menahan diri dan menunggu sentimen positif lanjutan dari pemilu presiden."
Menurut Kiswoyo, masuknya dana asing ke pasar saham bukan murni berasal dari capital inflow dari investor portofolio baru, melainkan karena adanya aksi jual di pasar uang dan pasar obligasi yang semakin tidak prospektif menyusul kondisi defisit neraca perdagangan. (Baca: Hari Ini IHSG Menghijau)
Artinya, pelaku pasar tidak bisa senang dulu karena dana yang ada di pasar keuangan hanya berotasi (switching) ke pasar modal. Investor (baru) yang ingin masuk masih menunggu kepastian pilpres. "Capital inflow belum terjadi, tapi dana yang hanya diputar di situ-situ saja."
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
Indonesia Cellular Show 2014 Digelar Besok
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari Tanpa Jokowi
Bupati yang Blokade Bandara Baru Lulus Sarjana