Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Thailand Kompetitor Utama Indonesia Hadapi 2015  

image-gnews
TEMPO/ Nita Dian
TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Thailand diprediksi bakal menjadi kompetitor utama Indonesia di sektor mainan anak dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Soalnya, teknologi yang digunakan Thailand sudah lebih maju. "Thailand jadi kompetitor Indonesia, seperti yang saya lihat saat pameran di Jakarta dua tahun lalu," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah saat membuka seminar Menyiapkan IKM Memenuhi Standar SNI Produk Mainan di Graha Sucofindo, Surabaya, Senin, 2 Juni 2014.

Pada pameran dua tahun lalu itu, Euis menuturkan melihat sekitar 200 mainan anak produksi Thailand. Menurut dia, bahkan di antaranya sudah berbahan ramah lingkungan dan berteknologi nano. "Ada boneka bahannya bio, kalau dielus-elus ada wangi cokelat, ada juga vanila," katanya.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian kini mendorong industri kecil dan menengah untuk menerapkan wajib standar nasional Indonesia (SNI) mainan anak. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pemberlakuan SNI Mainan Anak yang mulai diberlakukan 30 April 2014. (Baca: Jelang AFTA, 50 Industri Mainan Ditargetkan SNI).

Menurut Euis, pelaku industri kecil dan menengah mainan anak harus siap untuk menerapkan SNI. Apalagi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN hanya tinggal beberapa bulan lagi. Mainan anak menjadi salah satu produk yang wajib bagi IKM menjadi SNI selain helm dan pakaian bayi.

Penerapan SNI bagi produk tersebut untuk melindungi kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan masyarakat dalam aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan hidup. Selain itu juga mengefisienkan industri dalam negeri sehingga mempunyai daya saing yang kuat di pasar dalam maupun luar negeri. (Baca: Pengusaha Mainan Anak Minta Kemudahan Urus SNI)

Kepala Sub-Direktorat Industri Alas Kaki Kulit dan Aneka, Richard, mengatakan bahwa masih banyak mainan anak yang mengandung zat berbahaya. Menurut dia, hasil uji Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia melalui laboratorium Afiliasi Kimia Universitas Indonesia menyebutkan adanya kandungan logam dalam sejumlah mainan, di antaranya timbal (Pb), merkuri (Hg), cadmium (Cd), dan cromium (Cr). Zat-zat tersebut bisa menyebabkan keracunan kronik otak. "Pemberlakukan SNI mainan secara wajib bertujuan menjamin keselamatan anak," kata Richard.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syamsul, pengusaha industri kecil dan menengah produk boneka, mengatakan belum memiliki sertifikasi SNI. Alasannya selama ini, dia tidak pernah mendapatkan sosialisasi SNI. Bagi pengusaha kecil, menurut dia, banyak sekali yang harus diurus mulai dari izin usaha, merek dagang, hingga SNI terutama untuk menghadapi pasar bebas 2015. "Tapi kalau dibantu, akan lebih mudah bagi IKM," ujar dia.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Terpopuler:

Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Sultan Didesak Agar Tegas Selesaikan Intoleransi di DIY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

26 detik lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

43 detik lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 menit lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Ini Arti Nepo Baby, Sebutan yang Baru-Baru Ini Banyak Dibicarakan

1 menit lalu

Ilustrasi syuting. (net)
Ini Arti Nepo Baby, Sebutan yang Baru-Baru Ini Banyak Dibicarakan

Sebutan nepo baby belakangan ini diarahkan kepada salah satu pemeran film Siksa Kubur


AgenBRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran

8 menit lalu

AgenBRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran

796 ribu agen laku pandainya yakni AgenBRILink siap melayani berbagai kebutuhan perbankan nasabah.


BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

9 menit lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.


Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

11 menit lalu

Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Super apps mobile banking milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, BRImo dirancang untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan transaksi keuangan.


Alasan Soleh Solihun Jadi Sutradara Film Dokumenter Raisa: Ada Ikatan Emosional

19 menit lalu

Raisa bersama Soleh Solihun yang menjadi sutradara film dokumenter Harta Tahta Raisa, setelah menghadiri konferensi pers di Jakarta, Selasa, 23 April 2024. Tempo/Marvela
Alasan Soleh Solihun Jadi Sutradara Film Dokumenter Raisa: Ada Ikatan Emosional

Soleh Solihun mengungkapkan beberapa hal yang membuatnya tertarik menerima tawaran untuk menjadi sutradara film dokumenter Raisa.


Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

22 menit lalu

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?


PDIP Gugat KPU ke PTUN Soal Pencalonan Gibran, Minta Dukungan Publik Kirim Amicus Curiae

25 menit lalu

Ketua tim hukum PDI Perjuangan Gayus Lumbuun (ketiga kanan) menunjukkan berkas gugatan yang telah didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur, Selasa, 2 April 2024. Gugatan tersebut ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait perbuatan melanggar hukum oleh kekuasaan pemerintahan (onrechmatige overheidsdaad) dalam hal ini utamanya adalah KPU pada Pemilu 2024, khususnya pemilihan presiden. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
PDIP Gugat KPU ke PTUN Soal Pencalonan Gibran, Minta Dukungan Publik Kirim Amicus Curiae

Tim Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) akibat menerima pencalonan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN. Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun mempersilakan masyarakat untuk mengirimkan amicus curiae atau dokumen sahabat pengadilan untuk mendukung proses tersebut.