TEMPO.CO, Jakarta - Ekspektasi pelaku pasar terhadap pengumuman resmi pasangan calon presiden dan wakil presiden hari ini memicu aksi beli pelaku pasar.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi pertama siang ini ditutup menguat 19 poin (0,39 persen) ke level 5.011. Indeks akhirnya kembali berada di atas level 5.000, atau level tertinggi tahun 2014.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pelaku pasar kembali menambah posisi menjelang pengumuman resmi pasangan capres dan cawapres yang rencananya diumumkan hari ini. "Sentimen pilpres ditambah asing yang kembali masuk ke pasar saham dalam negeri telah mendongkrak posisi IHSG."
Volume transaksi hari ini cukup tinggi dengan saham yang berpindah tangan mencapai 3,1 miliar lembar senilai Rp 4,3 triliun. Sedangkan aksi beli pelaku pasar asing mencapai Rp 520 miliar.
Menurut Satrio, sentimen pilpres--khususnya siapa yang bakal menjadi pendamping Joko Widodo--amat ditunggu pelaku pasar. Alhasil, menjelang pengumuman resmi, IHSG merangsek naik sejak perdagangan hari Rabu, 14 Mei.
Kenaikan ini unik karena sinyal bursa regional cenderung negatif--Dow Jones dan bursa komoditas terkoreksi signifikan kemarin. "Agaknya hanya sentimen pilpres berhasil menjaga aksi beli di pasar," katanya.
Secara jangka pendek, tren IHSG masih bullish. Namun, untuk perdagangan sesi kedua, pelaku pasar tetap harus rasional. Manuver-manuver elite partai politik serta pemberitaan sosok cawapres yang masih liar bisa saja membuat IHSG berbalik arah. Pasar juga mesti mengingat bahwa efek Jokowi waktu itu cuma tahan 2-3 hari.
Untuk posisi jangka pendek (trading), Satrio menyarankan opsi mengurangi sedikit saham dan jual pada harga tinggi, sekitar 4-5 persen dari harga sekarang. Bagi yang ingin menambah porsi kepemilikan dipersilakan, tapi jangan terlalu banyak. "Maksimal seperempat dari posisi yang ada. Kalau ada koleksi 100 lot, bisa menambah 25 lot," kata Satrio.
PDAT | M. AZHAR