TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Nixon Napitupulu menyangkal adanya hacking atau pembobolan dana di Bank Mandiri. Nixon menyebutkan pemblokiran itu dilakukan oleh Bank Mandiri berdasarkan info yang diterima dari bank lain akan adanya upaya kejahatan perbankan.
"Kami belum bisa pastikan skimming atau apa bentuknya," kata Nixon saat dihubungi, Senin, 12 Mei 2014.
Untuk mengantisipasi kerugian nasabah, Bank Mandiri memblokir beberapa rekening yang terindikasi menjadi korban upaya tersebut. "Ini pencegahan saja agar nasabah kami tidak rugi," katanya. (Baca: BI: ATM Mudah Dibobol, Sistem Pengamanan Lemah)
Selanjutnya Nixon meminta nasabah yang merasa menjadi korban upaya kejahatan perbankan untuk datang ke cabang Bank Mandiri terdekat guna menukar kartu debitnya. "Penggantian kartu ini tidak dibebankan biaya atau ditukar secara gratis," ujarnya.
Pemblokiran itu dilakukan setelah Bank Mandiri menerima banyak keluhan dari nasabah yang curiga karena saldo di rekeningnya tiba-tiba berkurang sejak Jumat, 9 Mei 2014. Mesin anjungan tunai mandiri milik Bank Mandiri yang dinonaktifkan itu berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat.
TRI ARTINING PUTRI