TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, memprediksi harga saham PT Sentul City Tbk, (BKSL), akan bergejolak dan terkoreksi pada perdagangan Senin pekan depan. “Bisa turun sampai lima persen,” ujarnya ketika dihubungi, Ahad, 11 Mei 2014.
Penurunan harga saham itu akibat dari tak secara langsung disebutnya nama Sentul City dalam kasus dugaan suap Bupati Bogor Rachmat Yasin yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dugaan suap itu terjadi dalam kasus pengurusan izin tukar-menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Bogor, Jawa Barat. Dalam operasi tangkap tangan, KPK menyita barang bukti uang Rp 1,5 miliar. (Baca: Kasus Bupati Bogor Bisa Sebabkan Sentimen Negatif)
Seperti diketahui, KPK pada akhir pekan lalu juga menetapkan status tersangka kepada M. Zairin, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, serta Fransiscus Xaverius Yohan Yap dari PT Bukit Jonggol Asri (BJA). Sebagian besar atau 65 persen saham BJA dimiliki oleh Sentul City dan sisanya digenggam oleh PT Bakrieland Development Tbk yang berkode emiten ELTY. (Baca: Bakrieland Emoh Komentari Kasus Suap Bupati Bogor)
Lebih jauh, Kiswoyo memperkirakan kasus suap tersebut tak terlalu berpengaruh terhadap harga saham ELTY karena sudah berada pada batas bawah yakni Rp 50 per lembar saham. "Tidak akan ke mana-mana lagi," kata dia.
Gejolak ini, kata Kiswoyo, memang membuktikan bahwa para investor sangat memperhatikan jika emiten terlibat dalam suatu kasus. "Mau tidak mau ya investor memang harus memperhatikan," tuturnya.
Per Jumat pekan lalu tercatat harga saham BKSL berada di level Rp 158 per lembar atau turun dibandingkan sehari sebelumnya yang sebesar Rp 167. Adapun saham ELTY tercatat di level Rp 50.
TRI ARTINING PUTRI
Berita terpopuler:
Ingin Jadi Cawapres, Ical Kejar Mega ke Bali
Jokowi: Saya Memang Belum Pernah Jadi Presiden
Hujatan Video Mulan Jameela di YouTube