Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Melambat  

image-gnews
Suasana bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (05/01). Pada awal tahun 2010 pemerintah memprediksikan ada pertumbuhan ekspor, meski angkanya kecil.TEMPO/Budi Purwanto
Suasana bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (05/01). Pada awal tahun 2010 pemerintah memprediksikan ada pertumbuhan ekspor, meski angkanya kecil.TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Hasil survei Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I 2014 melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2013. Saldo bersih tertimbang (SBT) menunjukkan kegiatan usaha pada triwulan I sebesar 12,23 persen, lebih rendah dari capaian SBT akhir 2013 sebesar 19 persen.

"Sedangkan periode yang sama tahun lalu 14,22 persen," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V, Sutikno, Selasa, 6 Mei 2014.

Menurut dia, perlambatan kegiatan perekonomian diperkirakan hanya sementara karena lebih didorong oleh faktor siklus musiman. Ia menjelaskan perlambatan kegiatan usaha terjadi pada beberapa sektor ekonomi, yaitu industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta  pertanian. 

Perlambatan kegiatan usaha itu disebabkan oleh penurunan permintaan domestik, faktor cuaca yang kurang mendukung, dan meningkatnya biaya produksi. "Itu seiring dengan kenaikan harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan tarif tenaga listrik," Sutikno menambahkan.

BI menyimpulkan kegiatan investasi pada triwulan I 2014 tumbuh moderat. Hal itu tercermin dari SBT realisasi investasi sebesar 10,25 persen. Sedangkan pada sektor jasa-jasa tercatat SBT realisasi investasi 4,26 persen; sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan 3,85 persen; dan sektor konstruksi 2 persen.

Catatan SBT pada tiga sektor ekonomi utama justru terkoreksi masing-masing pada sektor industri pengolahan minus 0,48 persen; pertanian minus 0,01 persen; serta sektor perdagangan hotel dan restoran minus 0,04 persen. Selain catatan itu, Bank Indonesia juga menilai kapasitas produksi terpakai menurun hingga 80,1 persen; lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 75,58 persen.

"Peningkatan kapasitas produksi yang relatif tinggi hanya terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 85,9 persen. Angka itu meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 75,58 persen," katanya.

Catatan itu juga menunjukkan kapasitas produksi sektor industri pengolahan sebesar 76,07 persen atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 77,08 persen. Sedangkan untuk sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan turun menjadi 69,42 dari triwulan sebelumnya 73.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Divisi Akses Keuangan, UMKM, dan Komunikasi BI Wilayah V, Hesti Candra Sari, mengatakan melambatnya perekonomian juga dampak dari peningkatan tekanan harga jual. "Hal ini tercermin dari pencapaian SBT triwulan I 2014 sebesar 30,12 persen yang lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2013 sebesar 16,91," ucap Hesti.

Menurut dia, hasil survei responden menunjukkan kenaikan harga bahan baku menjadi penyebab utama peningkatan harga jual. Kenaikan bahan baku ini diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan II 2014, meski sudah mulai moderat. 

Ia menjelaskan di dalam hasil survei yang sama disebutkan perekonomian Jawa Tengah diperkirakan kembali tumbuh kencang pada triwulan II 2014. Hal ini tercermin pada SBT yang diekspektasikan meningkat tajam menjadi 45,03 persen, seiring meningkatnya penggunaan tenaga kerja.

"Diperkirakan seluruh sektor ekonomi pada triwulan II 2014 akan ekspansi," katanya. Kecenderungan itu berdasarkan perkiraan meningkatnya permintaan domestik menjelang hajatan pemilihan umum presiden, datangnya masa libur sekolah, dan persiapan Lebaran.

EDI FAISOL

Baca juga:
Kuartal I 2014, Ekonomi Bertumbuh 5,21 Persen

Sektor Logistik dan Komunikasi Tumbuh Tertinggi



Terpopuler

Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes

Kata Jokowi Soal Meninggalnya Bocah Renggo

Didakwa Banyak Kasus, Atut Terancam Tua di Bui

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

9 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

18 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

27 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

28 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

29 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

31 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

31 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.