TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun terjadi pergeseran musim, pemerintah tetap optimistis tidak ada gangguan terhadap stok pangan. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan 1,7 juta ton stok beras dan terus melakukan penambahan sampai musim panen ke depan.
“Seluruh bahan pangan pokok cukup. Tidak ada tanda-tanda kekurangan, dalam masa pelaksanaan kampanye dan pemilu kemarin distribusi cukup baik. Perkiraan produksi 73 juta ton gabah yang sudah diantisipasi apabila terjadi gangguan seperti kemarau,” kata Hatta, seusai rapat koordinasi pangan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa, 29 April 2014.
Selain itu, dia mengatakan akan meningkatkan cadangan beras pemerintah yang cukup besar sebanyak 2 juta ton. “Selama ini cadangan beras pemerintah berkisar 400 ribu ton. Secara bertahap akan ditingkatkan 1 juta ton dan tahun ini akan kita keluarkan 1 juta ton,” ujarnya. Terkait kelancaran distribusi benih pupuk, Hatta mengatakan tidak ada gangguan signifikan. (Baca: Hatta: Cadangan Beras Bulog Akan Ditambah Bertahap)
Sedangkan untuk masalah cuaca, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika sebagian besar wilayah Indonesia belum memasuki musim kemarau. “Sebagian Sumatra sudah kemarau sejak Januari dan Februari. Bali, NTT, dan NTB sudah kemarau sejak akhir Maret,” kata Hatta. (Baca: Jumlah Produksi Beras Nasional Normal)
Sebelumnya ia juga mengklaim tidak ada gejolak terhadap harga bahan pangan di seluruh daerah di Indonesia. Yang terjadi sekarang adalah penurunan harga di beberapa komoditas pangan utama, seperti beras, gula pasir, cabai rawit, bawang merah, dan daging sapi.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terpopuler:
Pertama di Dunia, BRI Miliki Satelit Sendiri
Menjelang Pasar Bebas, Koperasi ASEAN Gelar Konsolidasi
BlackBerry Rp 2 Jutaan Sudah Bisa Dipesan
Freeport dan Newmont Belum Boleh Ekspor