TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo meminta penggantinya untuk melanjutkan program e-audit yang ditargetkan mulai efektif pada 2015. Hadi akan memasuki masa pensiun pada 21 April 2014.
Dia menjelaskan program e-audit itu sangat penting sebagai langkah preventif mencegah praktek korupsi di lembaga pemerintahan. "Pesan saya e-audit dan pusat data diperkuat sehingga bisa mudah untuk mengerjakannya," kata Hadi, seusai melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara di Kantor BPK, Jakarta, Senin, 14 April 2014.
Program e-audit merupakan janji Hadi Poernomo saat terpilih menjadi Ketua BPK pada 2009 lalu. Hadi mengatakan nota kesepahaman dengan pemerintah daerah sendiri ditargetkan rampung pada pekan ini. Dari 34 pemerintah provinsi di Indonesia, tinggal 11 yang belum menandatangani kesepakatan e-audit. "Kamis mudah-mudahan selesai," katanya. (Baca juga: BPK: Aplikasi e-Audit Efektif Mulai 2015)
Saat ini bursa calon pengganti Hadi mulai dibuka. Ketua BPK akan dipilih secara langsung oleh para anggota melalui sidang badan. Jumlah anggota BPK saat ini adalah delapan orang. Dua anggota Badan Pemeriksa, yakni Rizal Djalil dan Sapto Amal Damandari, disebut bakal bersaing untuk menduduki kursi nomor satu auditor negara tersebut.
Sumber Tempo mengatakan Sapto dan Rizal memiliki posisi dukungan yang seimbang. Sapto dan Rizal sama-sama didukung oleh tiga anggota BPK lainnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Bayi Meninggal di Pesawat Lion Air
Intelijen Rusia: MH370 Dibajak Teroris Afganistan
20 Caleg Inkumben Dilaporkan Ke KPK