TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Santoso Eddy Wibowo, mengatakan Indonesia masih kekurangan pilot. "Untuk periode 2015-2019, Indonesia kekurangan 700 pilot per tahun," ujar dia dalam press background, Jumat, 4 April 2014. (Baca juga: Kemenhub: Indonesia Kekurangan Pilot Domestik).
Selama lima tahun mendatang, Indonesia harus memiliki 3.000 penerbang baru. Adapun rata-rata lulusan BPSDM hanya 70-90 penerbang per tahun. Selain pilot, Santoso mengatakan, Indonesia masih kekurangan tenaga pengawas lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC) dan pelaut. (Baca: Indonesia Krisis Pilot dan Teknisi Pesawat).
Setiap tahun, BPSDM meluluskan 1.600-1.700 pelaut. Jumlah ini jauh lebih rendah daripada kebutuhan sebanyak 15 ribu orang sepanjang 2015-2019. Untuk ATC, Indonesia diperkirakan masih kekurangan 200-300 orang per tahun. Lulusan ATC dari BPSDM mencapai 120-130 orang, kurang dari target 945 lulusan ATC. (Baca juga: Gaji Pilot Lion Air Sekitar Rp 45 Juta Per Bulan).
Santoso menyebutkan beberapa masalah sumber daya manusia di bidang transportasi. Menurut dia, saat ini terjadi kesenjangan kompetensi sumber daya manusia di bidang transportasi, antara yang dimiliki dan yang dibutuhkan. Selain itu, pengelolaan sumber daya manusia perhubungan belum terarah, termasuk untuk kompetensi pegawai dan pola karier.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Jokowi Mendatangi Rumah Iwan Fals di Depok
Lagi, Ahok Nyaris 'Bayar Parkir di Garasi Sendiri'
Satinah Tetap Diadili Walau Diyat Dilunasi