TEMPO.CO, Jakarta - Premi bruto asuransi umum pada 2013 bertumbuh 20,1 persen dibandingkan 2012 dari Rp 38,9 triliun menjadi Rp 46,8 triliun. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Julian Noor, mengatakan pertumbuhan premi bruto terbesar pada akhir tahun 2013 dibukukan oleh lini usaha asuransi energy on shore sebesar 731 persen. (Baca: KPPU Selidiki Kerja Sama BRI dengan Asuransi)
"Sedangkan lini usaha kredit menempati pertumbuhan tertinggi kedua sebesar 181 persen, dan rangka kapal 16,7 persen," kata Julian, Kamis, 3 April 2014. Untuk klaim bruto tahun 2013, menurut Julian, tumbuh 6,5 persen menjadi Rp 18,2 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 17,1 triliun.
Sama seperti pada premi bruto, pertumbuhan klaim bruto lini energy on shore juga tertinggi yaitu Rp 213 miliar atau meningkat 576 persen daripada tahun sebelumnya. Pertumbuhan klaim bruto tertinggi kedua adalah lini kredit sebesar 80,8 persen, disusul kecelakaan dan kesehatan serta kendaraan bermotor masing-masing 56,7 persen dan 24,4 persen.
Adapun loss rasio yang dibukukan selama 2013 sebesar 39,1 persen dibandingkan tahun 2012 turun sebesar 5,1 persen. Rasio klaim tertinggi terjadi pada lini usaha asuransi kecelakaan dan kesehatan sebesar 59,7 persen.
Sedangkan dari reasuransi umum, katanya, premi brutonya tumbuh sebesar 41,5 persen menjadi Rp 3,2 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,3 triliun. Adapun dari klaim bruto, terjadi peningkatan sebesar 30,8 persen dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,4 triliun di tahun 2013. "Hasil underwrittingnya juga meningkat dari Rp 105 miliar menjadi Rp 178 miliar pada tahun 2013."
FAIZ NASHRILLAH
Berita Lain:
Menteri PU: Tol Pantura Atas Laut Cuma 'Ngomong'
Pemerintah Lelang 5 Surat Utang Negara
Nasabah Century Desak Direksi Bank Mutiara Dipecat
Freeport dan Newmont Belum Kantongi Izin Ekspor
Enam Kegagalan Pemerintah Pimpinan SBY di Mata Ekonom