TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Gas membukukan pendapatan US$ 615,46 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun pada 2013. Angka pendapatan itu naik 53,74 persen dibandingkan 2012 yang hanya US$ 400,22 juta. Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya mengatakan peningkatan pendapatan ini didorong oleh pendapatan niaga perseroan US$ 246,28 juta pada 2013, atau naik 64,76 persen dibandingkan 2012. (Baca juga : Genjot Produksi, Pertamina Belanja Rp 42,6 Triliun)
Kenaikan itu seiring volume gas yang dijual Pertagas pada 2013 mencapai 33.866 miliar british thermal unit (billion british thermal unit/BBTU) atau naik 46,79 persen dari volume penjualan tahun sebelumnya. “Ini merupakan hasil dari upaya Pertagas mengembangkan pasar, misalnya peningkatan penjualan untuk industri di Jawa Barat dan Jawa Timur serta industri pupuk di Sumatera Selatan,” kata Hendra dalam keterangan tertulis, Senin, 24 Maret 2014.
Lini bisnis lain yang juga membukukan kenaikan penjualan signifikan adalah penjualan elpiji dan lean gas yang meningkat 483,75 persen. Pada 2012, penjualan elpiji dan lean gas tercatat US$ 15,02 juta, kemudian meningkat menjadi US$ 87,68 juta pada 2013. (Lihat juga : Pembangkit Muara Tawar BEP dalam 5 Bulan)
Dengan pendapatan tersebut, anak usaha Pertamina ini membukukan laba bersih US$ 158,84 juta atau Rp 1,9 triliun pada 2013. Laba ini naik 29 persen dibandingkan 2012.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Terpopuler :
2015, Kementerian PU Minta Anggaran Rp 123 Triliun
Dampak Pemilu, Harga BBM Tak Bakal Naik
Baru 40 Persen UKM Manfaatkan Teknologi Informasi
INDEF: Pemilu Alirkan Dana Rp 100 Triliun