TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, mengatakan nasabah korban PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) keliru jika meminta lembaganya bertanggung jawab.
Sebab, kata Din, MUI cuma memberikan sertifikat syariah untuk produk investasi emas GTIS. "Salah alamat jika meminta ganti rugi kepada MUI," kata dia saat menemui puluhan korban GTIS di kantornya, Selasa, 18 Maret 2014.
Din juga mengaku tak sanggup jika dituntut untuk mengganti duit nasabah yang dibawa kabur pemilik GTIS, Michael Ong dan Edward Soong. "Jangankan mengganti sampai Rp 100 juta, uang Rp 20 juta saja saya tidak punya," kata Din. (Baca: DPR Tagih Tanggung Jawab MUI dalam Kasus GTIS).
Mendengar jawaban Din, nasabah langsung meradang. Mereka tetap menganggap MUI ikut bertanggung jawab dalam masalah ini. Eti Nurhayati Panjaitan, 32 tahun, warga Penggilingan, Jakarta Timur, yang menjadi korban investasi GTIS menilai MUI punya peran besar di GTIS. "MUI kan memberi label syariah dan halal untuk GTIS," ujarnya berapi-api. "Gara-gara label halal, embel-embel syariah, dan logo MUI itulah kami umat muslim percaya bahwa ini bisnis yang benar." (Baca: Tergiur Label MUI, Nasabah Tertipu Investasi Emas).
Bahkan, kata Eti, bukan hanya umat Islam yang tergiur berinvestasi di GTIS. Umat Kristen, Buddha, dan agama lain juga turut menanamkan uang di lembaga itu. "Sertifikat MUI bukti kami percaya pada lembaga ini," katanya.
Kantor pusat MUI di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, digeruduk lebih dari 80 orang nasabah korban GTIS. Para nasabah ini kehilangan uang setelah dua petinggi GTIS, Michael Ong serta Edward Soong, kabur. Dua warga Malaysia ini diduga membawa uang nasabah senilai hampir Rp 1 triliun pada awal 2013.
Puluhan nasabah yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya ini awalnya ingin berdemonstrasi. Mereka meminta MUI ikut bertanggung jawab karena telah mengeluarkan label syariah untuk GTIS. MUI juga dinilai bertanggung jawab karena diduga menyimpan uang dari GTIS melalui Yayasan Dana Dakwah Pembangunan.
PRAGA UTAMA
Berita Terpopuler
Inikah 'Pilot Bayangan' dalam Penerbangan MH370?
Surat Curhat Putri Pilot Malaysia Airlines
Jokowi Ajak Lawan Politiknya Adu Gagasan
Kenapa Akil Mochtar Sebut Jaksa Goblok?