TEMPO.CO, Subang - Ratusan ton buah manggis berkualitas super asal Subang, Jawa Barat, membanjiri pasar buah segar di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan. "Hingga medio Februari 2014, total ekspor buah manggis mencapai 400 ton," kata Kepala Seksi Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Tatang Kustian, saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 Maret 2014.
Menurut dia, negara tujuan ekspor buah manggis antara lain Uni Emirat Arab dan Arab Saudi di Timur Tengah serta Hong Kong di Asia-Pasifik. Nilai ekspor selama dua bulan ini, kata dia, sangat baik lantaran nilai ekspor selama 2013 hanya 850 ton. Ekspor manggis super mengalami angka tertinggi pada 2012, yakni 1.200 ton.
Manggis asal Subang yang diekspor merupakan 55-60 persen dari total produksi tahunan rata-rata, yang mencapai 2.000 hingga 2.500 ton. Tatang berharap produksi manggis tahun ini bisa melampaui angka tahun lalu. "Karena hasil panen sekarang bagus," ujarnya.
Asep, petani sekaligus produsen buah manggis di sentra manggis Kecamatan Sagalaherang, mengaku kewalahan meladeni permintaan ekspor. "Karena produksi manggis supernya terbatas," ujarnya.
Menurut dia, permintaan ekspor dari Timur Tengah dan Asia-Pasifik saat ini mencapai 2.000-an ton. Adapun produksi buah manggis super saat ini baru mencapai 1.500 ton dari luas lahan sekitar 450 hektare.
Harga jual manggis ekspor saat ini Rp 16-24 ribu per kilogram. Adapun manggis jenis lokalan dijual Rp 7.500-8.000 per kilogram.
Komoditas buah segar andalan Subang lainnya, yakni rambutan, tahun ini terpaksa mengalami gagal ekspor. Sebab, buah rambutan tahun ini basah. "Buah basah karena panen raya berbarengan dengan musim hujan," ujar Tatang. Rambutan asal Subang biasanya diekspor ke Korea Selatan dan Hong Kong.
NANANG SUTISNA