TEMPO.CO, Jakarta - Langkah penghematan yang dilakukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara mulai membuat pekerjanya ketar-ketir. Mereka khawatir perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja. "Kalau begini terus kami khawatir akan ada PHK," kata Ketua Serikat Pekerja Tambang PT Newmont Nusa Tenggara Iwan Setiawan saat dihubungi, Senin 24 Februari 2014.
Iwan menyatakan, dengan langkah efisiensi yang sekarang dilakukan, perusahaan memang belum melakukan PHK atau perumahan karyawan. Namun, menurutnya, beberapa perusahaan kontraktor sudah mulai mengurangi tenaga kerjanya. (Baca juga : Alasan Freeport dan Newmont Tak Diizinkan Ekspor)
Iwan menyebut, yang saat ini sudah mulai terkena dampak penghematan Newmont adalah perusahaan catering, sebab perusahaan tak lagi memberikan jatah makan siang. Selain itu, perusahaan konstruksi juga terancam kehilangan proyek karena Newmont telah memutuskan untuk membatasi pembangunan unit-unit baru. "Pengurangan tenaga kerja itu mulai ada di perusahaan kontraktor, tapi data pastinya kami belum tahu," ujarnya. (Lihat juga : Ingin Ekspor, Newmont dan Freeport Lobi Pemerintah)
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) mulai melakukan efisiensi yang dituangkan dalam memorandum darurat Nomor 007/GMO-TT/NNT/II/2014. Juru bicara Newmont Rubi Waprasa Purnomo menyatakan memorandum itu bentuk komunikasi internal dari manajemen kepada karyawan untuk menyampaikan upaya-upaya penghematan agar kami dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien.
“Sehingga kami dapat bertahan untuk beroperasi semaksimal mungkin dengan diberlakukannya persyaratan-persyaratan baru ekspor dan bea keluar yang tinggi terhadap ekspor konsentrat tembaga dari Batu Hijau".
PINGIT ARIA
Terpopuler :
Dahsyat, Rupiah Capai Posisi Tertinggi Tahun Ini
Dave Morin Buka Peluang Investasi di Path
OJK Sepakat Buka Data Perbankan untuk Pajak
Harga Apel Malang Rontok Diserbu Apel Impor
Ekspor Mineral, Indonesia Hadapai Gugatan Jepang