TEMPO.CO, Malang - Penerbangan rute Malang-Jakarta melalui Bandar Udara Abdul Rachman Saleh di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dihentikan setelah Gunung Kelud meletus pada Kamis malam, 13 Februari 2014. Namun kegiatan non-penerbangan di bandara tetap berjalan seperti biasa. (Baca: Kelud Erupsi, Semua Maskapai Dipastikan Delay).
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Untung Sudarto mengatakan penerbangan Jakarta-Malang serta penerbangan dari Jakarta menuju Yogyakarta dan Surabaya dihentikan karena debu vulkanik Gunung Kelud menghalangi jarak pandang. Di langit Malang, jarak pandangnya berkisar 600 meter, bukan jarak pandang ideal bagi kegiatan penerbangan.
“Selain itu, debu vulkanik mengandung silika yang bisa merusak kaca pesawat dan mesin pesawat. Penerbangan dilanjutkan kembali sampai kondisi benar-benar aman,” kata Untung pada Jumat, 14 Februari 2014.
Berdasarkan data Bandara Abdul Rachman, setiap hari ada 16 penerbangan dari dan menuju bandara itu yang dilakukan oleh lima maskapai. Penerbangan rute Malang-Jakarta dan Jakarta-Malang masing-masing enam kali penerbangan: maskapai Sriwijaya Air tiga kali, Garuda Indonesia dua kali, dan Citilink satu kali.
Sedangkan maskapai Wing Air menerbangi rute Malang-Denpasar dan Denpasar-Malang. Dan maskapai Kalstar Aviation menempati rute Malang-Balikpapan-Banjarmasin-Berau dan rute Balikpapan-Malang.
ABDI PURMONO
Berita Terkait:
Ingin Selamat, Petani Pasang Sesaji di Kaki Kelud
Hujan Abu Gunung Kelud Hingga Yogya
Kelud Meletus, Warga Yogya Mengira Merapi Njeblug
Pengungsi Gunung Kelud Mengendap-endap Demi Sapi
Letusan Gunung Kelud Mencekam