TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya sentimen positif dan kondisi jenuh beli mendorong aksi profit taking di bursa saham Asia, tak terkecuali bursa Jakarta. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup terkoreksi tipis 4,63 poin (0,10 persen) ke level 4.491,66.
Saham-saham yang menjadi pemberat indeks antara lain Telkom, Astra Internasional, dan Bank BCA. Saham yang diperdagangkan di pasar reguler sebanyak 3 miliar lembar saham senilai Rp 3,9 triliun. Asing mencatat pembelian bersih Rp 142 miliar.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan IHSG bergerak melemah didorong oleh aksi ambil untung mengikuti gerak bursa regional. "Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan BI Rate tampaknya tidak mampu mengangkat indeks ke area positif."
Menurut Purwoko, indeks telah naik cukup signifikan dalam tiga hari terakhir sehingga koreksi yang terjadi hari ini masih dalam tahap wajar. Namun, membaiknya data ekonomi domestik membuat koreksi indeks tidak terlalu dalam.
Sebagai perbandingan, posisi return IHSG naik paling tinggi sepanjang 2014 (year to date). IHSG telah menguat 5,2 persen, sementara bursa Tokyo melemah 9,2 persen, Hang Seng melemah 4,4 persen, Strait Times melemah 4,2 persen, bursa Malaysia melemah 2,2 persen, dan bursa Manila naik 3,4 persen.
Kinerja IHSG ini mencerminkan reaksi positif investor terhadap beberapa data makro ekonomi Indonesia yang dirilis belakangan ini. "Indikasi ini juga terlihat dari pembelian asing (net buy) dan imbal hasil obligasi yang membaik," ujar Purwoko.
PDAT | M. AZHAR