TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan enggan menanggapi isu akuisisi terhadap Bank Tabungan Negara oleh bank pelat merah lainnya, yakni Bank Mandiri dan Bank BRI. Dia mengatakan belum mendengar rencana akuisisi tersebut. "Enggak dengar saya, enggak tahu," katanya di Jakarta, 11 Februari 2014.
Sejauh ini, kata dia, Kementerian belum memiliki rencana agar BTN diakusisi oleh bank lain. "Belum ada sekarang, belum tahu juga nanti," katanya. (Baca juga: Penyebab BTN Tunda Pemisahan Unit Syariah )
Sebelumnya berkembang isu Bank Mandiri dan BRI berebut mengakuisisi Bank BTN. Kemarin Direktur Utama BTN Maryono tidak membenarkan ataupun membantah isu tersebut. Ia hanya menjawab mengambang pertanyaan wartawan. "Bisa benar, bisa salah," katanya. (Lihat juga: BTN Belum Naikkan Bunga Kredit Lagi)
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin enggan komentar mengenai rencana tersebut. Namun, ia mengakui telah menyiapkan dana sekitar Rp 10 triliun untuk mengembangkan bisnis non-organik perseroan. Hingga saat ini dia belum dapat menyebutkan secara detail lembaga keuangan apa yang akan diakuisisi. Perusahaan hingga saat ini tengah melakukan kajian terkait rencana akuisisi tersebut. (Berita terkait: Rasio Kredit Bermasalah BTN Turun 0,08 Persen)
Rencananya akuisisi pada BTN sebenarnya bukan wacana baru. Sekitar tahun 2005 wacana itu pernah mengemuka, yakni BTN akan diakuisisi BNI. Namun, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat menolak. Alasannya, akuisisi atau merger antar bank BUMN itu dapat berdampak pada porsi pengadaan rumah masyarakat berpendapatan rendah (masyarakat kelas menengah ke bawah).
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Bagasi Lion Air Dibobol, Kemenhub 'Angkat Tangan'
Pejabat Kementerian Perdagangan Bekingi Importir Beras Vietnam
Bandara Wisata Silangit Butuh Dana Rp 200 Miliar