Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Lukminto, Juragan Batik Pemilik Sritex

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Perintis pabrik textil Sritex, Lukminto. Tempo/Andry Prasetyo.
Perintis pabrik textil Sritex, Lukminto. Tempo/Andry Prasetyo.
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Muhammad Lukminto, pendiri dan pemilik PT Sritex, meninggal dunia di Singapura pada Rabu, 5 Februari 2014. Pukul 21.40 waktu Singapura, ia mengembuskan nafas terakhirnya.

Orang yang dijuluki sebagai raja batik itu dulunya hanya seorang pedagang di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah. Ia mulai berbisnis tekstil sejak usia 20 tahun, tepatnya pada tahun 1966. Usai peristiwa G30S-PKI, pemerintah Orde Baru melarang segala sesuatu yang berhubungan dengan etnis Cina. (Baca juga : unga Duka Jokowi Hingga Prabowo Buat Lukminto)

Akibat kebijakan itu, Lukminto yang kala itu masih duduk di kelas 2 SMA Chong Hua Chong Hui yang berbasis Cina harus berhenti sekolah. Sekolah Lukminto ditutup. Ia akhirnya mengikuti jejak kakaknya Ie Ay Djing atau Emilia yang telah lebih dulu berdagang di Pasar Klewer.

Orang tua Lukminto, memberikan modal Rp 100 ribu. Uang tersebut terbilang besar pada waktu itu. Dari modal itu, dia membeli kain belaco di Semarang dan Bandung. Kemudian menjualnya di Pasar Klewer, Pasar Kliwon dan sejumlah pabrik batik rumahan dengan berkeliling sejak pagi hingga petang. (Lihat juga : Lukminto, Bos Sritex, Dimakamkan 10 Hari Lagi )

Dari hasil berjualan keliling, pada Tahun 1967, Lukminto berhasil membeli dua buah kios di Pasar Klewer. Sejak mengembangkan toko itu lah, bisnis Lukminto makin berkembang.

Lukminto mulai mengembangkan industri tekstil pada tahun 1972 dengan mendirikan pabrik pertamanya di Semanggi Solo.

Pada sekitar tahun 1980-an, ia merelokasi dan membangun pabrik tekstil ke Desa Jetis, Sukoharjo dengan nama PT Sri Rejeki Isman atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan PT Sritex. Dari lahan awal seluas 10 hektare, terus bertambah 65 hektare dan kini sudah mencapai 100 hektare lebih. (Berita terkait : Pendiri Sritex, Muhammad Lukminto, Meninggal Dunia)

Pada Tanggal 3 Maret 1992, pabrik tersebut diresmikan Presiden Soeharto bersama 275 pabrik aneka industri lainnya di daerah Surakarta. Pada tahun itu juga Sritex mulai menggarap tekstil militer dalam negeri. Saat itu Sritex diminta menjadi penyedia logistik ABRI dalam bidang pengadaan seragam prajurit.

Sukses menggarap pasar dalam negeri, di tahun itu pula Sritex mencoba menembus Eropa. Kala itu German Army yang menjadi bidikan utamanya. Hingga akhirnya German Army mengakui kualitas seragam buatan PT Sritex.

Lukminto yang pernah memiliki nama Seger Waras ini resmi mengubah nama menjadi Haji Muhammad Lukminto sejak menunaikan ibadah haji pada 1994.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perusahaan yang didirikan oleh suami dari Sie Lee Hwie (Susyana) ini telah dicatatkan di pasar modal pada 17 Juni 2013. Emiten berkode SRIL ini melepas 5,6 miliar saham ke publik dengan harga penawaran Rp240 per saham.

Profil H. Muhammad Lukminto
Nama Asli :  Ie Djie Shin
La­hir     : Ker­to­so­no, 1 Ju­ni 1946
Is­tri       : Sie Lee Hwie (Su­sya­na)
Orang­tua:  Djie Sing You dan Tan Pik Giok

Anak :
1. Von­ny Imel­da Luk­min­to
2. Iwan Se­tia­wan Luk­min­to
3. Len­ny Imel­da Luk­min­to
4. Iwan Kur­nia­wan Luk­min­to
5. Mar­ga­ret Imel­da Luk­min­to

Pen­di­dik­an :
* Se­ko­lah Rak­yat di Ke­di­ri
* SMP di Ke­di­ri
* SMA Chong Hua Chong Hui (sam­pai Ke­las II)

Karir :
- Presiden Direktur PT Sritex (2006-sekarang)
- Dirut PT Griya Asri Hidup Abadi (2005-sekarang)
- Vice Presidnet Director PT Sritex (1999-2005)
- Asisten Direktur  PT Sritex (1997-1998)

Peng­har­ga­an :
1. Peng­har­ga­an Mu­ri atas pe­nye­dia se­ra­gam ang­kat­an ber­sen­ja­ta di du­nia de­ngan jumlah ter­ba­nyak, 16 ne­ga­ra, 2007
2. Peng­har­ga­an Mu­ri atas pem­ra­ka­sa dan pe­nye­lang­ga­ra pem­bu­at­an de­sain ka­in ter­banyak se­ba­nyak 300.000 de­sain, 2007
3. Peng­har­ga­an Mu­ri atas per­usa­ha­an yang me­lak­sa­na­kan upa­ca­ra ben­de­ra pa­da tang­gal 17 se­tiap bu­lan.



PDAT | berbagai sumber


Terpopuler :

Bunga Duka Jokowi Hingga Prabowo Buat Lukminto

Temui Jokowi, Foxconn Janji Investasi Rp 12 T 

Rute Gemuk Merpati Bikin 'Ngiler' Maskapai Lain 

Tinggalkan Bisnis PC, Sony Jual Divisi VAIO 

Strategi Indonesia Menjadi Negara Maju

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

1 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

26 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

28 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

45 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

52 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.