TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe-Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan bahwa hari ini lembaganya mendatangkan kedelai impor dari Amerika sebanyak 108,56 ton. Kedelai tersebut diangkut dengan lima kontainer dan telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Gakoptindo baru pertama ini mengimpor langsung kedelai dari Amerika. Kami merupakan importir yang sudah terdaftar di Kementerian Perdagangan," kata Aip, 30 Januari 2014. (Baca juga: Petani Kedelai Dapat Insentif Rp 1,5 Juta)
Jatah impor Gakoptindo tahun ini sebanyak 125 ribu ton. Aip mengatakan harga beli kedelai asal Amerika ini adalah US$ 613,54 per ton. Kebutuhan kedelai nasional saat ini 2,5 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya merupakan kebutuhan dari anggota Gakoptindo, yaitu 1,7 juta ton per tahun. (Baca juga: Pemerintah Tambah Area Tanam Kedelai 340 Ribu Hektare)
Tujuan Gakoptindo mengimpor kedelai antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pengrajin tempe dan tahu Gakoptindo. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas tahu dan tempe di Indonesia melalui kedelai Amerika dengan grade 1 atau kualitas tinggi. "Kami memberikan kontribusi usul dan masukan kepada pemerintah agar program ketahanan pangan di Indonesia, khususnya tata niaga kedelai, bisa lebih baik lagi," ujar Aip.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :
Pemilu, Hindari Investasi di Media Milik Capres
Freeport Lobi Pemerintah Kendurkan Aturan Ekspor
2015, Anggaran SKK Migas Masuk APBN
Lenovo Akuisisi Motorola dari Google US$ 2,91 M
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar
Ekspor Gas ke Singapura Segera Berakhir?