TEMPO.CO, Jakarta - Akumulasi beli pelaku pasar terhadap saham-saham perbankan berhasil menahan indeks dari tekanan jual. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sore tadi ditutup menguat 18,5 poin (0,41 persen) ke level 4.496,04. Indeks melawan arah bursa regional Asia yang terkoreksi akibat turunnya indeks HSBC manufaktur Cina ke bawah level 50.
Analis dari PT Mega Capital Indonesia, Helen Vincentia, mengatakan anomali pergerakan indeks disebabkan oleh menguatnya saham-saham perbankan. "Dimotori oleh emiten BRI yang baru merilis laba bersih sesuai ekspektasi. Investor berkeyakinan bahwa emiten-emiten perbankan lainnya akan tumbuh tahun ini," kata Helen, Kamis, 23 Januari 2014.
Saham BRI naik tajam, 3,6 persen, ke Rp 8.700 per lembar saham dengan nilai transaksi Rp 1,1 triliun, diikuti saham BCA yang naik 3 persen ke Rp 10.200 per lembar saham dengan nilai Rp 613 miliar.
Bagi pelaku pasar, berbagai kebijakan pengetatan moneter yang berimbas pada menyusutnya pertumbuhan kredit belum terlalu berdampak pada kinerja perbankan. "Kebijakan itu kemungkinan baru akan mempengaruhi kinerja perbankan pada laporan keuangan tahun 2014," kata Helen.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 3,6 miliar lembar dengan nilai Rp 5,8 triliun dan frekuensi 198,2 ribu kali transaksi. Asing mencatat pembelian bersih Rp 592 miliar.
Bursa Asia melemah hingga 16.40 WIB. Nikkei 225 melemah 0,79 persen ke 15.695,89 dan Hang Seng anjlok 1,51 persen ke 22.733,90. Sedangkan bursa Korea turun 1,16 persen ke 1.947,59 dan bursa Shanghai melemah 0,47 persen ke 2.042,18.
PDAT | M. AZHAR
Berita Lain:
Disebut Capres Banjir, Jokowi: Masa Bodoh!
Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Titik Banjir Hari Ini 22 Januari 2014