TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan proses investigasi terhadap kecelakaan pesawat PT Merpati Nusantara Airlines sudah selesai. "Siap kami umumkan hasilnya segera," kata Kepala Subkomite Udara KNKT, Masruri, saat dijumpai Tempo di kawasan Kebon Sirih, Selasa, 7 Januari 2014.
Setelah kecelakaan dialami pesawat MA 60 yang dioperasikan Merpati dengan rute Bajawa-Kupang pada 10 Juni 2013, ada tiga rekomendasi awal yang dikeluarkan Safety and Quality Division maskapai tersebut. Pertama, training untuk kopilot sampai investigasi internal Merpati selesai. Kedua, menerapkan metode follow through kepada semua pilot, terutama instruktur pilot yang sedang membawa siswa, serta menghindari sikap terlalu percaya diri saat terbang terhadap pairing.
Ketiga, menitikberatkan training pada pemulihan pasca-hard landing atau bounce landing. KNKT pun merekomendasikan dua hal bagi Merpati. Pertama, maskapai diminta meninjau ulang approach checklist dalam membuka sistem power lever lock. Checklist tersebut dilakukan dalam approach, yaitu proses sebelum pesawat mendarat. Kedua, maskapai disarankan untuk memperhatikan kemampuan pilot dalam melakukan approach secara stabil.
Berdasarkan temuan KNKT yang disampaikan dalam preliminary report, sebelumnya tidak ada laporan mengenai gangguan sistem pada pesawat MA 60 yang mengalami kecelakaan tersebut. Dalam investigasi itu, KNKT melibatkan Civil Aviation Authority of China (CAAC) sebagai accredited representatives. Flight Data Recorder (FDR) pesawat berhasil diunduh pada 13 Juni 2013 di Merpati Maintenance Facility (MMF), Surabaya, dengan pengawasan KNKT.
Selanjutnya, analisis terhadap data yang diperoleh dari FDR dilakukan KNKT di Jakarta. Sementara itu, Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat selesai diunduh pada 12 Juni 2012. CVR tersebut berisi rekaman sepanjang 120 menit dengan kualitas baik. Data audio tersebut diteliti untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat.
Pesawat Merpati jurusan Bajawa-Kupang dengan nomor penerbangan MZ 6517 itu mengalami hard landing di Runway 07 Bandara El Tari, Kupang. Peristiwa itu terjadi pada pukul 09.40 Wita, Senin, 10 Juni 2013. Menurut Merpati, pesawat yang mulai beroperasi pada Desember 2010 itu dalam posisi laik terbang.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-MZO itu membawa 45 penumpang dewasa dan seorang penumpang balita. Selain itu, ada dua pilot serta dua pramugari dalam penerbangan tersebut.
MARIA YUNIAR