TEMPO.CO, Ponorogo - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memastikan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) terus dijalankan pemerintah.
"JLS berlanjut, karena sudah menjadi kesepakatan lima gubernur (yang wilayahnya dilalui proyek itu), yaitu gubernur Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten," kata Djoko usai groundbreaking atau peresmian tahap awal dimulainya pembangunan tiga waduk, yaitu Bendo, Tukul, dan Gongseng di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa, 17 Desember 2013.
Selain itu, kelanjutan proyek JLS sudah menjadi program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian di wilayah selatan Jawa. Namun, menurut Djoko, proyek tersebut dilanjutkan secara bertahap dengan alasan keterbatasan dana. "Tidak bisa selesai setahun dua tahun, karena anggaran pembangunan harus dibagi-bagi. Kalau semua untuk JLS (proyek infrastruktur) yang lain tidak kebagian," ujarnya.
Selain dana, ia menyatakan permasalahan pembebasan lahan oleh pemerintah kabupaten yang dilalui JLS juga menjadi kendala. Hingga saat ini, masih ada beberapa daerah yang belum berhasil menyelesaikan proses ini. "Pembebasan lahan kadang-kadang menjadi masalah," katanya tanpa menyebut kabupaten mana yang pembebasan lahannya masih belum selesai.
Djoko mencontohkan salah satu daerah yang hampir merampungkan pembangunan JLS adalah Pacitan, Jawa Timur. Tahap yang harus dijalankan tinggal menyambungkan ruas penghubung antara Desa Sirnoboyo dan Kelurahan Ploso dengan panjang 4,8 kilometer.
Sementara itu, Pelaksana Administrasi Pelaksanaan Jalan Nasional Glonggong-Pacitan-Hadiwarno-Batas Trenggalek, Suyatni menjelaskan pembangunan JLS ruas Sirnoboyo-Ploso masih dalam tahap pengurukan dengan anggaran sebanyak Rp 20,9 miliar. Pada 2014, proses pengaspalan bakal dijalankan.
"Untuk bisa digunakan seratus persen kemungkinan pada tahun 2015. Karena masih perlu membangun dua jembatan," jelasnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita terpopuler
Ketua Majelis Disiplin Dokter: dr Ayu Tak Berizin
Heboh, Copywriter Mita Diran Tewas Usai Kerja 30 Jam
Mita Diran Tewas, Banyak Pekerja `Dibunuh` Lembur