TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah menjadi katalis negatif yang membebani pergerakan indeks. Hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup turun 37,38 poin atau 0,89 persen ke level 4.174,83. Indeks ditutup di zona merah di tengah bursa regional Asia yang cenderung menguat.
Analis dari PT Trust Securities, Yusuf Nugraha, mengatakan pelemahan rupiah menjadi sentimen negatif yang memberatkan indeks. "Masih defisitnya neraca berjalan serta ekspektasi percepatan pemangkasan stimulus The Fed membuat rupiah tertekan sehingga berdampak pada IHSG," ujar dia.
Keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 7,5 persen sebenarnya bagus bagi pasar saham. Namun, sayangnya, tidak berdampak positif bagi rupiah.
Menurut Yusuf, pelaku pasar telah memaklumi bahwa keputusan BI dimaksudkan untuk mengantisipasi capital outflow, yang bakal terjadi di kuartal pertama tahun 2014 akibat pengurangan stimulus. "Dipercepat atau tidak, pengurangan stimulus sudah pasti bakal terjadi di awal tahun 2014."
Saham yang menjadi lagging mover IHSG antara lain Astra Internasional, yang turun 3,2 persen ke Rp 6.100 per lembar saham; Perusahaan Gas Negara, susut 2,6 persen ke Rp 4.625 per lembar; dan Bank BRI, turun 2,1 persen ke Rp 7.000.
PDAT | M. AZHAR