TEMPO.CO, Surabaya - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dipastikan bakal mengakuisisi PT Kertas Leces. "Ini akan menjadi proses akuisisi yang cepat," kata Direktur Utama PT Kertas Leces, Budi Kusmarwoto, kepada Tempo, Rabu pagi, 4 Desember 2013.
Menurut Budi, proses akuisisi sebuah perusahaan BUMN oleh perusahaan BUMN lain adalah hal bisnis dan bukan prestise. Dia mencontohkan proses merger antara Indo Farma dengan Kimia Farma yang sudah diminta sejak lama, tapi belum bisa jalan sampai saat ini. "Karena ego masing-masing," kata Budi. Prinsipnya adalah bagaimana akuisisi ini memberikan keuntungan.
Akuisisi PT Kertas Leces oleh PT RNI akan menjadikan Leces, Kabupaten Probolinggo, sebagai kawasan industri. "Ada rencana untuk membangun pabrik gula," kata Budi. Namun, jauh sebelum ada rencana akuisisi PT RNI terhadap PT Kertas Leces, pembangunan pabrik gula ini sudah direncanakan. Dia berharap kawasan industri ini akan mempercepat proses pertumbuhan kawasan.
Juru bicara PT Kertas Leces, Cilik Sukaryadi, mengatakan PT Kertas Leces yang memiliki kawasan seluas 62 hektare sangat cocok untuk menjadi kawasan industri. "Kami memiliki rel yang berada di jalur provinsi, sumber air dengan debit 10 ribu kubik per detik, pengelolaan limbah serta power plant," katanya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan, kata Cilik, sudah mengizinkan PT RNI untuk mengakuisisi PT Kertas Leces. PT Kertas Leces adalah Badan Usaha Milik Negera dan pabrik kertas tertua setelah Padalarang. Selama beberapa tahun terakhir, perususahaan pelat merah ini menghadapi masalah biaya operasional.
DAVID PRIYASIDHARTA