TEMPO.CO, Jakarta - Rilis data neraca perdagangan bulan Oktober 2013 yang mengalami surplus mendorong aksi borong saham oleh investor.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi pertama perdagangan hari ini menguat tajam 52,64 poin atau 1,24 persen ke level 4.309,08. Indeks langsung melaju di area positif, didorong ekspektasi membaiknya data ekonomi yang dirilis hari ini.
Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi penggerak indeks, di antaranya Bank BRI yang naik 2,7 persen ke Rp 7.650 per lembar saham, Astra Internasional naik 2,4 persen ke Rp 6.400 per lembar, dan Lippo Karawaci menguat 2,2 persen ke Rp 930 per lembar.
Terjadinya surplus neraca perdagangan bulan Oktober menjadi pemicu animo investor untuk memborong saham. Dengan adanya surplus, kekhawatiran pelaku pasar terhadap prospek pelemahan jangka panjang rupiah akan mereda.
Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2013 mencapai US$ 15,72 miliar, sementara impor mencapai US$ 15,67 miliar. Artinya, terdapat selisih neraca perdagangan senilai US$ 42,5 juta.
Ekspor non-migas Oktober 2013 mencapai US$ 12,99 miliar, naik 5,70 persen dibanding September 2013, demikian juga bila dibanding ekspor Oktober 2012 naik 2,55 persen.
Impor non-migas Oktober 2013 mencapai US$ 12,20 miliar atau naik 3,45 persen dibanding September 2013, sementara bila dibanding impor Oktober 2012 turun 8,81 persen.
Sementara itu, laju inflasi bulan November tercatat 0,12 persen, atau naik dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,09. Meski mengalami kenaikan, inflasi dinilai masih sesuai dengan ekspektasi investor.
Inflasi tahun kalender Januari-November sebesar 7,79 persen, sedangkan November 2013 terhadap November 2012 sebesar 8,37 persen.
PDAT | M. AZHAR