TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perumahan Rakyat menganggarkan Rp 55 miliar untuk membangun 697 unit rumah khusus di daerah Sakurjaya dan Conggenag Kulon. Saat ini anggaran yang disiapkan untuk warga yang digusur karena pembangunan megaproyek Waduk Jatigede, Jawa Barat itu terserap 60 persen.
Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat Paul Panihutan Marpaung menargetkan pembangunan rumah unit khusus ini rampung pada akhir bulan ini. "Kami yakin target selesai pembangunan ini akhir bulan Desember karena tipe rumahnya sederhana, tipe couple, satu bangunan dua rumah," kata Paul saat dihubungi melalui sambungan telepon, Ahad 1 Desember 2013.
Dia mengatakan pembangunan rumah-rumah ini dikebut penyelesaiannya dengan dikerjakan siang dan malam. Rumah-rumah ini rencananya ditempati oleh warga penghuni daerah genangan air bendungan itu secara cuma-cuma. Setiap warga yang direlokasi ke lokasi tersebut nantinya akan memperoleh rumah seluas 36 meter persegi, dengan pekarangan 100 meter persegi, serta lahan usaha 300 meter persegi.
Asisten deputi Perencanaan Perumahan Formal, Muhammad Dimyati, mengatakan Kementerian telah menganggarkan penyelesaian jumlah rumah yang akan dibangun untuk relokasi akibat dampak sosial waduk Jatigede tersebut sekitar 1.200 unit. "Namun bisa atau tidaknya dibangun rumah pada tahun 2014 sangat tergantung pada ketersediaan lahan yang clean and clear", kata Dimyati seperti yang ditulis di lama situs Kementerian Pekerjaan Umum.
Proyek pembangunan Waduk Jatigede menggenangi wilayah seluas 4.973 hektare. Luasnya waduk mengorbankan 12 desa di empat kecamatan. Waduk ini diprediksi mengairi 90 ribu hektare sawah di Indramayu dan Cirebon sekaligus menjadi pembangkit listrik dengan kapasitas 110 megawatt.
ALI HIDAYAT