TEMPO.CO, Jakarta - PT Industri Telekomunikasi Indonesia menegaskan bahwa pemasangan sistem pengendali konsumsi BBM atau RFID (Radio Frequency Identification) gratis. Sekretaris Perusahaan PT Inti, Endang Yuliawati, membantah pesan broadcast yang beredar di masyarakat dan menyatakan pemasangan RFID akan dikenakan biaya Rp 200 ribu setelah November 2013.
"Tidak betul itu, yang benar gratis seluruh Indonesia sampai sistem resmi diluncurkan sekitar Juli 2014," katanya dalam pesan BlackBerry kepada Tempo, 26 November 2013. "Tidak ada pungutan, baik kepada konsumen ataupun SPBU (sampai Juli 2014)."
Endang menjelaskan, hingga 25 November 2013, sudah 35.203 kendaraan yang dipasangi stiker RFID. Angka itu, menurut dia, akan terus ditambah. Untuk mencari tahu lokasi registrasi program sistem monitoring dan pengendalian BBM, kata dia, masyarakat dapat menghubungi contact center Pertamina di 500-000 atau follow Twitter @SMPBBM dan Facebook SMPBBM.
Seperti diketahui, pemerintah menunjuk PT Inti selaku pemenang tender monitoring dan pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi Pertamina. Rencananya, perusahaan ini akan memasang perangkat RFID yang berbentuk cincin pada 11 juta mobil, 80 juta sepeda motor, 3 juta bus, dan 6 juta truk di seluruh Indonesia.
PT Inti juga menjadi pemantau penyaluran solar dan Premium bersubsidi dari 91.311 kepala selang (nozzle) di 5.027 stasiun pengisian bahan bakar umum.
Mengenai adanya perubahan nilai kontrak dengan Pertamina akibat berubahnya kurs dolar dan kenaikan BI rate, Endang mengatakan, sampai saat ini masih dibahas dengan Pertamina. "Masih on progress, sepertinya Pertamina yang bisa menjawab," katanya.
ANANDA PUTRI
Terpopuler
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
3 Skenario PDIP agar Jokowi Jadi Presiden
Inilah Cara NSA Sadap 50.000 Jaringan Komputer
KPK: Tidak Ada yang Disembunyikan dari Boediono
Ikut Jokowi Blusukan, Megawati Punya Agenda 2014