Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Minati Investasi Ikan Sidat  

image-gnews
Seorang pekerja di Pusat Penelitian Perikanan Prefektur Fukushima memeriksa kadar radiasi pada ikan-ikan yang ditangkap oleh sejumlah nelayan lokal dari perairan Iwaki, Jepang (26/8). Setiap minggu petugas memancing ikan-ikan di perairan sekitar Fukushima untuk memeriksa tingkat radiasi. (AP Photo/Koji Ueda)
Seorang pekerja di Pusat Penelitian Perikanan Prefektur Fukushima memeriksa kadar radiasi pada ikan-ikan yang ditangkap oleh sejumlah nelayan lokal dari perairan Iwaki, Jepang (26/8). Setiap minggu petugas memancing ikan-ikan di perairan sekitar Fukushima untuk memeriksa tingkat radiasi. (AP Photo/Koji Ueda)
Iklan

TEMPO.CO, SukabumiKorea Selatan berencana berinvestasi di Indonesia untuk mengembangkan komoditas ikan sidat. Kepala Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sarifin, mengatakan investasi itu bernilai sekitar Rp 5 miliar.

Dalam merespons rencana Korea ini, Sarifin telah menawarkan dua opsi kepada Korea. Sebab, lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan sidat itu merupakan milik pemerintah. Dia mengatakan, berdasarkan peraturan terdapat dua opsi, yakni pembagian persentase dan penyewaan lahan.

"Saya ambil opsi sewa. Karena kalau mereka tidak sukses, negara sudah diuntungkan dengan harga sewa lahan sekian ratus juta," katanya kepada Tempo, Ahad, 24 November 2013.

Sidat sangat diminati pasar internasional, terutama Korea, Jepang, Taiwan, dan Cina. Permintaan sidat di pasaran internasional bisa mencapai 300 ribu ton per tahun.

Sarifin menuturkan, jika kerja sama ini berjalan, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan, yaitu ikan sidat bisa dikembangkan di Indonesia dengan baik. Keuntungan lainnya adalah dapat terjadi transfer teknologi mengenai budidaya, pemberian pakan dan lainnya. Sehingga terjadi pula transfer ilmu pengetahuan mengenai budidaya ikan sidat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Sarifin belum bisa menyebutkan volume produksi ikan sidat. Kerja sama investasi budidaya ikan sidat ini adalah yang pertama kali untuk jenis ikan budi daya tersebut.

Pengembangan komoditi ikan sidat hingga saat ini masih terhambat karena belum ada teknologi untuk pemijahan (pengawinan). Keterbatasan ini menyebabkan harga sidat di pasaran menjadi cukup tinggi. Ikan sidat mengandung gizi yang tinggi berupa vitamin A, kandungan EPA rata-rata lebih tinggi. Kandungan DHA ikan sidat 1.337 miligram per 100 gram. 

APRILIANI GITA FITRIA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

6 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

15 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

17 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

35 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

36 hari lalu

Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil
Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

36 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

37 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

37 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

50 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

55 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,