TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak puluhan ribu wisatawan Australia masih tinggal di Bali sekali pun hubungan Indonesia-Australia diguncang skandal penyadapan. Atas perkembangan tersebut, pemerintah Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya yang bepergian ke Indonesia.
Hingga Oktober 2013, kunjungan wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Pulau Bali masih menempati urutan yang pertama, yakni sebanyak 666.902 wisatawan atau sekitar 25,03 persen dari total kunjungan wisatawan ke Bali. Bahkan, di Pantai Kuta, ada bendera Australia yang masih tetancap di pasir putih.
Menurut Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Bali, I Ketut Ardana, harga yang murah dan keadaan Bali yang nyaman sangat menentukan kunjungan wisatawan. Bahkan, walau ada peringatan, tak membuat kunjungan wisatawan menurun.
"Kalau cuma travel warning tidak berpengaruh banyak. Yang paling parah itu kalau dihentikan atau dilarang ke Indonesia," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 22 November 2013.
Bali, kata Ketut, juga disebutkannya merupakan rumah kedua bagi wisatawan asal Negera Kanguru itu. "Kalau bagi warga Aussie, jaraknya dekat, biaya murah," tuturnya.
Ke depan, ia masih optimistis bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dari Australia. Namun, ia juga berharap kepada pemerintah untuk segera memperbaiki hubungan diplomatik antara kedua negara.
PUTU HERY
Terpopuler
Ini Dia Orang Indonesia Paling Tajir
Disebut Bintang Porno, Marty: Mereka Putus Asa
Daftar Lengkap 50 Orang Indonesia Paling Kaya
Australia Umumkan Travel Warning ke Indonesia