TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bisnis UMKM Bank Rakyat Indonesia, Djarot Kusumayakti, mengatakan, BRI tidak akan mengerem pertumbuhan kredit untuk sektor usaha menengah kecil dan mikro (UMKM). Adapun untuk usaha besar, pihaknya masih bisa mengerem laju pertumbuhan kreditnya.
Meski Bank Indonesia meminta bank mengerem laju pertumbuhan kredit, Djarot mengatakan, pihaknya tak akan mengerem pertumbuhan kredit UMKM. "Secara total kami akan rem seperti saran BI. Tapi khusus untuk UMKM akan kami salurkan di atas saran BI," ucapnya.
Djarot menjelaskan, kredit UMKM di BRI bisa tumbuh di kisaran 23-25 persen pada akhir tahun. Ia menjelaskan, UMKM tidak mudah diminta untuk mengerem diri. "Kalau UMKM seperti warung makan, bengkel, pertanian diminta untuk menurunkan usahanya, bisa-bisa bangkrut mereka," kata dia di sela-sela acara Global Entrepreneur Week di BI, Rabu, 20 November 2013.
Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Akses Keuangan Dan Usaha Menegah, Kecil dan Mikro (UMKM) Bank Indonesia Eni V. Panggabean mengatakan, pertumbuhan kredit UMKM tumbuh 16 persen. "Tiap bulan kami monitor, per September tumbuh sekitar 16 persen," katanya.
Adapun porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan, kata Enny, baru 19 persen. Hingga September, total kredit UMKM sebesar Rp 589,36 triliun, sedangkan total kredit bank mencapai Rp 3.024,45 triliun. Adapun jumlah sumbangan UMKM ke produk domestik bruto mencapai 57 persen. BI menginginkan kredit UMKM di tiap bank bisa mencapai 20 persen dari total kredit pada 2018.
MARTHA THERTINA