TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan dinas intelijen Australia yang menyadap percakapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, termasuk Ani Yudhoyono, dinilai bisa mengganggu hubungan ekonomi Negeri Kanguru itu dengan Indonesia. Dalam konferensi pers siang ini, SBY masih menunggu sikap Perdana Menteri Tony Abbott.
"Indonesia adalah mitra dagang besar, tetapi banyak orang Australia tampaknya tidak menyadari itu, dan kasus penyadapan ini akan menghambat hubungan ekonomi kedua negara,” kata ekonom dari Australian School of Business Universitas New South Wales, Tim Harcourt, seperti dikutip dari koran Australia, The Sydney Morning Herald.
Lalu, seberapa penting posisi Indonesia di hadapan Australia dalam hal ekonomi? Data Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, DFAT, menyebutkan perdagangan kedua negara mencapai US$ 14,6 miliar atau sebesar Rp 169 triliun. Ini menempatkan Indonesia berada pada urutan ke-12 mitra dagang Australia. Adapun nilai investasi yang ditanamkan pengusaha Australia di Indonesia tahun lalu mencapai US$ 6,8 miliar atau sekitar Rp 78,7 triliun.
Harcourt mengatakan ada sekitar 2.580 perusahaan Australia yang melakukan kegiatan ekspor ke Indonesia. Perwakilan dagang Australia, Austrade, memperkirakan ada sekitar 250 perusahaan Australia berada di Indonesia saat ini. Jumlah ini jauh menurun bila dibandingkan saat sebelum krisis keuangan pada tahun 1997, yang mencapai 400 perusahaan.
Bagi Australia, populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 244 juta jiwa, dari sisi ekonomi, tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Australia. Apalagi pertumbuhan kelas menengah Indonesia, yang kini mencapai 45 juta orang, diperkirakan akan meningkat menjadi 135 juta pada 2030.
Menurut Kementerian Perdagangan Australia, Indonesia adalah pasar yang menggiurkan. “Permintaan Indonesia akan barang-barang konsumsi dan jasa, terutama di bidang pendidikan, keuangan, kesehatan, ICT, dan pariwisata, sejalan dengan kemampuan industri Australia," tulis DFAT dalam laman resminya.
Demikian pula dalam sektor perbankan. Commonwealth Bank yang beroperasi di Indonesia sejak 1997 punya spesialisasi dalam asuransi, retail, dan usaha kecil. ANZ Bank menjadi 10 bank komersial swasta terbesar di Indonesia. Australia juga mempunyai dua perusahaan besar lainnya, IAG pada industri asuransi, dan jasa keuangan di Macquarie Group. Sebanyak 38 perusahaan Australia terdaftar di 120 usaha pertambangan di seluruh Indonesia, seperti BHP Billiton, Newcrest, Leighton, dan Thiess.
SYDNEY MORNING HERALD | IQBAL MUHTAROM