TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya keinginan dan anggaran pemerintah untuk menggenjot sektor infrastruktur memberikan ruang gerak yang luas bagi pemain pada sektor industri konstruksi, tak terkecuali bagi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sebagai perusahaan konstruksi BUMN, perseroan tidak hanya mengembangkan bisnisnya untuk menggarap proyek-proyek besar di luar negeri, seperti pembangunan infrastruktur jalan di Aljazair dan wilayah Timur Tengah lainnya, namun juga fokus pada proyek dalam negeri seperti pembangkit listrik, dermaga dan jembatan.
Baca Juga:
Dalam penopang kinerjanya, pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) mencapai Rp1,99 triliun atau meningkat 11,79% dibandingkan anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp1,78 triliun.
Belanja modal ini terdiri dari anggaran untuk WIKA induk sebesar Rp984 miliar dan capex anak usaha senilai Rp1,01 triliun, di mana komposisi Capex WIKA induk terdiri dari pengembangan usaha senilai Rp326,7 miliar, akuisisi dan penyertaan senilai Rp304,2 miliar dan investasi aset tetap senilai Rp317,1 miliar.
Adapun sumber dana belanja modal tersebut komposisinya adalah 70% dari pinjaman perbankan dan sisanya 30 dari kas internal perseroan. Terkait kinerja, emiten konstruksi BUMN berkode saham WIKA tersebut sepanjang tahun ini menargetkan raihan total kontrak dihadapi mencapai Rp49,97 triliun, naik 28,56% dibandingkan target kontrak di tahun lalu senilai Rp38,87 triliun.
Baca Juga:
Total kontrak yang dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru 2014 sebesar Rp25,83 triliun dan kontrak bawaan (carry over) dari tahun 2013 lalu senilai Rp24,14 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru tahun ini terdiri dari induk perusahaan 70% dan anak perusahaan sebesar 30%.
Dikutip dari Riset KDB Daewoo Securities Indonesia, terungkap bahwa rencana WIKA mempersiapkan belanja modal senilai Rp1,99 triliun tentunya dapat berdampak positif terhadap kinerja perseroan di masa mendatang.
Sebesar Rp1,01 triliun akan difokuskan untuk pengembangan bisnis anak usaha, di mana pihak perseroan menyatakan bahwa akan banyak pekerjaan yang akan digarap WIKA Beton sepanjang tahun ini.
Perseroan menargetkan kapasitas produksi WIKA Beton meningkat menjadi 2,2 juta ton dari 2 juta ton pada saat ini. Sedangkan sisa belanja modal senilai Rp984 miliarnya hanya digunakan khusus untuk kebutuhan WIKA dengan perincian sekitar Rp304,2 miliar untuk investasi dan akuisisi, Rp326,7 miliar untuk pengembangan usaha dan Rp317,1 miliar untuk pengembangan aset tetap.
ANTARA | IMQ
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | SBY Versus Jokowi | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar | Roy Suryo Marah di Pesawat |
Berita Terpopuler
Joe Taslim Latih Otot Untuk Film Terbarunya
Anggita Sari: Enji Sekarang Jelek Banget
Anggita Sari: Aku Kasihan Sama Ayu Ting Ting
Rossa dan Afgan di Balik Soundtrack Film Soekarno
Ikranegara Cium Bau Cendana di Syuting 'Sang Kyai'