TEMPO.CO, Jakarta -Maskapai Lion Air menjelaskan mengenai kronologi pecahnya ban pesawat dengan nomor penerbangan JT 351 dengan rute Padang - Cengkareng. Inti dari pecahnya ban tersebut karena ada permasalahan pada anti skid brakes (rem anti selip).
"Ada gangguan pada teknis roda bukan karena permasalahan ban. Sehingga pada saat mendarat pengeremannya tak berjalan dengan baik," ujar Direktur Airport Operation and Services Lion Air, Daniel Putut Kuncoro, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 November 2013.
Ia menuturkan, pesawat yang membawa 198 penumpang ini mengalami pengecekan sebanyak tiga kali. Sebelum take off, tak ada kendala berarti terkait pengereman. "Kami periksa secara menyeluruh sebelum terbang tapi namanya alat kadang rusak juga."
Namun, ketika mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 07.35 WIB, petugas melakukan pengecekan dan menemukan permasalahan pada sistem pengereman. Tapi, ban pesawat gembos ketahuannya pas di parkiran. "Pada saat di area parkiran ternyata ban kiri pesawat gembos," katanya.
Daniel pun menilai tak perlu memeriksa lebih ketat dengan kejadian ini. "Saya kira ini kejadian normal saja sehingga tak perlu ditingkatkan pemeriksaannya," ujarnya. (Baca: Ban Lion Air Pecah di Bandara Soekarno-Hatta)
Terkait dengan dugaan ban pecah merupakan ban rekondisi, Daniel tidak mengetahuinya. "Saya harus mengeceknya terlebih dahulu." Tapi, semua maskapai menggunakan ban rekondisi sepanjang memenuhi standar kelayakan. "Jadi tak masalah menggunakan ban rekondisi karena sudah memalui proses sertifikasi kelayakan."
ERWAN HERMAWAN
Berita Terkait
Bea-Cukai: Jalur Impor Ban Lion Air Tak Diperiksa
Delay 8 Jam, Penumpang Lion Air di Kupang Ngamuk
Ini Alasan Lion Air Dievaluasi Pemerintah
KNKT: Tak Ada Kecelakaan Pesawat karena Ban Bekas
Bukan Cuma Lion, Dua Tahun 13 Pesawat Tergelincir